TIGA PULUH DELAPAN

1509 Words

“It’s okay, biar aku aja. Kamu tolong bukain pintu? Kasih tau aku di mana aku bisa taruh Niel?” Yura menarik kembali tangannya yang sempat terulur meminta Niel dari gendongan Jeffry. Pria itu dengan sigap langsung membukakan pintu di samping Yura begitu mobil berhenti di depan rumahnya dan langsung menggendong Niel masuk ke dalam rumah. Ini sudah jam sebelas malam, Yura tak punya pilihan lain selain menurut dan membukakan pintu rumahnya, kemudian menuntun Jeffry agar bisa merebahkan Niel ke kamar mereka. Selain Yura dan Niel sendiri yang memang tinggal di sana, tak ada yang pernah masuk ke kamar ini. Ah, Yura ingat, Ramada pernah sekali tiga minggu lalu. Tidak, dia tak boleh bergetar karena Ramada. Dia tahu dia harus memerangi lagi perasaan itu, sama seperti dulu. Namun kalau takdirnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD