Aini merasakan sesuatu menyayat perutnya, bersamaan dengan cahaya silau menyergap penglihatannya. Udara terasa begitu dingin dan sepi, dan segala hal terlihat seperti gerakan lambat dilayar televisi. Beberapa orang terlihat melakukan sesuatu, dalam balutan pakaian dan penutup kepala berwarna hijau. Kedua matanya mengerjap-ngerjap perlahan, mencoba menarik kesadaran yang terburai. Namun dia lambat bereaksi sebelum akhirnya sesuatu terasa ditarik dari dalam dirinya. "Egghh ...." Bersamaan dengan seseorang di depan yang mengangkat sesosok tubuh kecil berlumuran darah. Namun sesaat kemudian Aini merasakan kesadarannya perlahan berkurang dan semuanya terlihat menggelap lagi. *** Arman duduk di ruang tunggu untuk memastikan keadaan benar-benar baik. Dia tak bisa pergi begitu saja setel