"Oh, itu? Nggak nyangka ya, Mas Faiq gitu? Padahal kan kelihatannya baik banget?" "Iya, padahal kelIhatannya sayang banget sama Mbak Hana. Eh tahunya ... sama aja." "Kasihan mbak Hana dong ya, lagi sakit ditinggal kawin lagi. Mana serumah sama madunya?" "Pura-pura sewa perawat, Padahal dinikahi juga. Huuhh ... cuma kedok doang." Begitulah bisik-bisik yang terdengar ketika Aini melewati beberapa kerumunan ibu-ibu di dekat rumah tempatnya tinggal. Setelah mengantarkan sedekah ke mesjid sekitar seperti yang diperintahkan Farhana sebelumnya. Membuat telinganya terasa panas dan perasaannya hari itu kacau. Dia mendengarnya dengan jelas. Bagaimana tidak, sebagian malah berbicara dengan cukup keras seperti sengaja ingin perempuan itu mendengarnya. Aini menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang te