Meskipun sempat bersitegang, satu harian ini Tuan Hagia bersikap sangat baik padaku. Dan terus terang saja, aku merasa tersanjung. Mulai dari pertemuan di kampus, lalu mengajakku makan di Tuğra Restaurant di Çırağan Palace Hotel, mengantarku ke Marsandiz, menunggu aku selesai mengajar, hingga akhirnya terjadi insiden rem mendadak. Khusus insiden rem mendadak penyebab pelipisku terantuk sudut mobil, Tuan Hagia seketika berubah menjadi sosok yang tidak pernah kukenal sebelumnya. Dia menjadi sosok yang benar-benar baru dan berbeda. Perhatian, tutur katanya lembut, tidak sekalipun menyombongkan diri, angkuh, dan sok berkuasa. Aku tidak berhalusinasi, kan? Kutepuk perlahan pelipisku yang terluka. Sakit. Lalu Tuan Hagia bergegas menepikan mobil, melihat lukaku, dan berniat mencari apotek terd