[HAGIA] . Akhirnya aku mengizinkan Sophia kembali ke Mücavherler. Dia terus menerus mendesakku dengan alasan neneknya. Padahal itu hanya urusan mudah, aku tinggal menelepon dan meminta izin untuknya. Sayangnya, Sophia tidak membiarkan aku melakukannya. "Aku janji akan kembali ke sini untuk menjengukmu setelah semua pekerjaanku selesai," katanya. "Okay, aku tunggu dan tolong hubungi aku jika terjadi sesuatu." "Sesuatu apa?" Aku mengangkat bahu. Padahal tadi aku ingin bilang supaya dia memberitahuku setiap apapun kegiatannya. Tapi yang keluar dari mulutku justru kalimat yang berbeda. "Bukan apa-apa, aku hanya tidak ingin Elfaraz mengusikmu juga. Aku harus tau kau sedang apa dan berada di mana. Bisakah kau lakukan itu untukku?" Sophia menghela napasnya, semoga saja dia tidak merasa a