[SOPHIA] . Terlalu lama berdekatan dengan Hagia membuat akal sehatku hilang dan rasanya otakku semakin menyusut. Aku tidak bisa berpikir jernih, bergerak dan berbicara tanpa kehendak juga aturanku sendiri. Tangan, kepala, badan, dan kakiku terikat tali kasat mata yang digerakkan oleh Hagia, mirip seperti pertunjukan boneka. Tidak berdaya. Tatapan mata dan suara Hagia terlalu kuat mengîntimidasi, aku larut pada keduanya. Rupanya, Nene memanggil Fatma untuk menolongnya pergi belanja. Aku merasa bersalah karena meninggalkan rumah terlalu lama dan membiarkan Nene Yasmine mengerjakan semuanya. "Ne, aku mau bicara denganmu sebentar." "Ada apa lagi, Sophia?" Fatma masih ada di dapur, meski telinganya tersumpal headset, aku tidak mau dia mendengar apapun yang akan kubicarakan. Kulepaskan