"Aku butuh udara segar." Setelah cukup lama termenung di atas ranjangnya, William pun beranjak dan melangkah menuju jendela kamarnya. Ia membuka jendela itu lebar-lebar dan membiarkan angin malam yang sejuk mengalir masuk ke dalam kamar. Seiring dengan itu, William melemparkan pandangannya ke arah langit malam. Panas tubuh yang ia rasakan sore ini gara-gara penampilan Hanna, telah menguap beberapa saat yang lalu saat Hanna menuduhnya. Menyisakan gelenyar samar di atas kulitnya. "Apakah dia sengaja mengatakannya karena aku telah berulang kali menolaknya?" William terus berpikir hingga pikirannya itu membawanya pada proposal yang telah ia kirimkan secara terburu-buru ke Istana Nottinghamshire. Setelah melihat penampilan Hanna hari ini, perasaannya sontak menjadi resah. Tiba-tiba ia mer