Awan putih bertebaran di angkasa ketika langkah Panji Panuluh dan Aji Danumaya meninggalkan Padepokan Tapak Suci menuju ke arah timur. Mereka melewati hutan yang tak seberapa lebat, dengan pohon-pohon jati yang tumbuh jarang di sana-sini. Panji berharap agar bisa menemukan kampung terdekat sebelum malam menjelang. Tentu, melakukan perjalanan di tengah hutan di waktu malam adalah hal yang berbahaya. Lebih baik mereka menemukan tempat istirahat. “Kita sebenarnya akan kemana, Panji? Aku merasa sudah lama melangkah tetapi mengapa kita tidak menemukan kampung atau paling tidak manusia lain?” tanya Aji Danumaya. “Sedikit lagi, Danumaya. Kuatkan langkahmu!” Panji sadar bahwa Aji Danumaya pasti banyak mengeluh karena perjalanan yang mereka lalui tidak mudah. Sejak kecil Aji Danumaya dalam perli