Di atas singgasananya, paras Raja Telapak Iblis tampak berseri dengan senyum mengembang. Dipanggilnya sang putri untuk menemani duduk di sampingnya, bersama Kumnbara yang duduk di samping kirinya. Semenjak Kumbara tinggal di Padepokan Tapak Seta*n, ia mendapat perlakuan tak jauh beda dengan seorang pangeran kecil. Ini semua karena permintaan Mahalini yang sangat menyukai Kumbara. Mereka tengah menunggu kuda yang dijanjikan oleh Ki Renggo Bergowo sebelum tengah hari. Paras Mahalini tampak bahagia, menunggu tak sabat kedatangan Si Topan, kuda cokelat gagah yang telah memikat hatinya, yang sedianya akan dijadikan hadiah untuk Kumbara. Berkali-kali ia melihat ke arah luar padepokan, apakah Ki Renggo Bergowo sudah tiba atau belum. Beberapa lama mereka menunggu, padahal matahari sudah bering