Bab 45

1107 Words

Mendekati pukul Sembilan pagi, Satrio sudah berada di depan rumah keluarga Kiara. Dia masih berada di atas motor, menunggu perizinan untuk memasuki pintu gerbang. Berbekal nama Kiara dan juga kepercayaan keluarga ini kepada dirinya akhir-akhir ini, Satrio yakin akan diizinkan bertamu walau sepagi ini. Helaan napas panjang berkali-kali Satrio lakukan selama menunggu. Dia yakin dengan apa yang dia lakukan, hanya saja tetap merasa sedikit gugup karena belum pernah melakukannya. Satrio memang nekat dan tidak tahu malu. Hanya saja dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Nanti siang dia harus pergi karena ada beberapa kesibukan yang nantinya membuat Satrio tidak bisa memantau Kiara. Mungkin tidak sulit baginya memberi waktu luang untuk Kiara. Namun, tidak ada jaminan selama kesibukannya nanti,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD