Bab 51

1232 Words

Kiara berlari ke lantai bawah dengan terburu-buru. Ransel yang hanya dicangklongkan di sebelah pundak buku besar yang iya peluk dan satu tangan lagi membawa ponsel memperlihatkan kalau dia tengah kesiangan. "Tiara Kamu nggak sarapan dulu?" tanya mama melihat Kiara duduk sambil memasang sepatunya yang belum terikat sempurna dari kamar. "Kayaknya nggak, Mah Kiara sudah terlambat ada presentasi pagi ini," jawabnya lalu berdiri membenarkan posisi ranselnya yang besar. "Setidaknya minum susumu dulu, Ra," ucap papa memperingatkan. Pria itu selalu tampak berwibawa di manapun berada. "Baiklah," jawab Kiara. Gadis itu langsung duduk di samping Melani yang terlihat kusut dengan kantung mata menghitam seperti panda. Kiara melirik kakaknya sekilas tanpa komentar. Tak ada cukup waktu untuk itu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD