Bab 25

1066 Words

"Bang Aksa, Maaf," ucap Kiara setelah posisinya aman. Ia segera menjauhkan diri dari Abang angkatnya itu setelah posisi berdirinya mampu seimbang. Pun dengan Aksa yang reflek menangkap tubuh Kiara. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Salah tingkah ketika lagi-lagi mereka tabrakan. Ah, apa memang merak ditakdirkan untuk saling bertabrakan setiap kali bertemu? Padahal mereka sudah menjadi adik kakak. "Kenapa buru-buru sekali, ada apa?" tanya Aksa tanpa memedulikan permintaan maaf Kiara. Lagi pula dirinya juga salah karena berdiri di depan pintu, jadi tidak akan menyalahkan gadis itu. "Ini, Kak. Aku harus segera ke dapur. Takut kena marah Kak Alan kalau tidak segera ke sana padahal sudah sampai cafe sejak tadi." Kiara hendak berjalan meninggalkan Aksan namun pemuda itu menghalangi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD