Julliet telah berdiri menatap jajaran loker berbahan besi di hadapannya selama kurang lebih lima belas menit. Sungguh dia telah menghabiskan lima belas menit dengan sesuatu yang sia-sia. Netra biru Julliet hanya menatap lurus ke arah benda berwarna abu-abu itu bingung. Lokernya terkunci. Namun gadis itu sama sekali tidak ingat dimana dirinya menyimpan alat untuk membuka lokernya sendiri. Persetan dengan lupa ingatan. Gadis itu kemudian mendesah dan mencoba menarik gagang loker sekali lagi. Sekuat tenaga, tapi tetap tidak berhasil. Padahal ia sudah repot-repot berangkat lebih awal ke sekolah agar tidak diketahui siapapun –tentang betapa buruk ingatannya. Hingga pada percobaan ketiga, suara berat milik seseorang yang tak asing menggugah fokus Julliet. “Kau tampak kesulitan, Ms. Swan.” Jul