Godaan Bumi

1382 Words

“Guten morgen!” sapa Bumi pada Kienar yang sedang menyiapkan pekerjaannya pada hari itu. Mendengar sapaan aneh itu mata Kienar memicing. Seingatnya Bumi ada acara keluarga di sekitaran Jakarta saja, bukan di luar negeri.   “Kenapa? Nggak familiar dengan sapaan itu, ya?” goda Bumi.   “Emang Bapak abis sarapan apa, sih? Muesli? Roti gandum?” tanya Kienar dengan wajah datar.   “Nasi uduk. Kamu sendiri sarapan apa?” tanya Bumi sambil meletakkan sikunya di meja resepsionis. Senin pagi yang dirindukan akhirnya tiba. Dia bisa ketemu Kienar lagi.   “Sarapan angin, Pak,” kata Kienar acuh. Hari ini dia memang berangkat ke kantor tanpa sarapan.   Semalam dia tidak bisa tidur nyenyak karena mimpinya itu. Kienar baru benar-benar lelap sebelum azan Subuh, jadinya bangun kesiangan. Padahal Ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD