Chapter 08 - Rotten Meat

981 Words
 ~ They are the weakest,they don't even know,anything they say will never break our hearts of gold When you're standing on the edge,so young and hopeless,got demons in you're head,no ground beneath your feet,now here to hold you,Cause WE ARE,THE COLOUR'S IN THE DARK. Never tell yourself,you should be someone else,stand up and say I'AM NOT AFRAID~ Happy Reading   30 menit sebelumnya,  Kini Leu telah berada di pelataran depan gereja bersejarah di Rusia.  Setelah mengeratkan kancing pada bahan paltonya, ia bergegas turun dari mobil dan berbaur dengan para pengunjng gereja lain yang ingin melakukan ibadah. Dari arah Timur gereja telah siaga Marcus dengan penyamaran sempurnanya, sedangkan beberapa anak buahnya yang datang lebih awal darinya telah tersebar dibeberapa sudut gereja. Setelah mendapat tanda aman dari Marcus lewat earphone yang tersembunyi dibalik ushanka mereka, Leu segera mengarahkan langkah kakinya menuju area dalam gereja lewat pintu dibalik altar gereja, tempat dimana benda-benda penting disimpan agar dapat dijaga oleh nama Tuhan, biasanya berisi berkas penting pemerintahan atau benda hernilai sejarah tinggi dan tidak sembarang orang mengetahui hal tersebut jadi mereka yang paham akan rahasia tersebut adalah orang berpengaruh bukan dari kalangann penduduk sipil.  "Kak dela Blazhenny." ucap Leu mengarahkan moncong rovelver pada kening pria tua dengan usia hampir mendekati satu abad tersebut. Merasa ibadahnya terganggu, ia segera menoleh pada sumber ujung besi dingin yang menyentuh kulit keriputnya " Ya vso kharasya senor."  balasnya dengan senyum tanda tak gentar akan ancaman yang sedang dihadapinnya. "Ruang penyimpanan utama." "Si senor." dan merekapun berjalan beriringan menuju ruang yang dimaksut Leu yang ternyata berada di penyimpanan bawah tanah dengan rovelver yang masih setia berada di kening sang Paus. Dan setibanya didepan pintu yang berjeruji besi, Blazhenny memberi perintah pada dua wanita yang sedang bekerja didalam brangkas berbentuk persegi tersebut. Sontak kehadiran mereka mengejutkan dua pekerja wanita tersebut hingga wajahnya pucat pasi dalam seketika  Merekapun keluar dari dalam ruang tersebut dengan sedikit tergesa sebelum dua peluru dari timah panas berhasil melubangi punggung mereka hingga mayatnya jatuh berdebum menghantam lantai marmer yang dingin.   "Hari ini bukan saatnya untuk kau mati, dan tadi hanya pembukaan karena kami tidak akan meninggalkan saksi mata." ucap Leu pada wajah pucat Blazhenny sambil menekan nada bicarannya pada kalimat saksi mata. "Aku tidak punya hak membuka brangkas tersebut." "Hohohooo benarkah? Tapi sayangnya aku tidak peduli dan buat dirimu memiliki hak tersebut sekarang!!!" "Kau melakukan sesuatu yang terlalu beresiko." "Aku tahu itu dan berhenti menceramahiku. Jangan paksa diriku berbuat kasar pada orang suci sepertimu Paus Blazhenny." Tepat setelah map coklat berisi berkas rahasia berpindah tangan ke Marcus, orang-orang dari kaetelnya datang dan membereskan dua mayat wanita tadi. "Bergeraklah sekarang aku akan tinggal untuk sebentar." titahnya pada Marcus yang dijawab dengan anggukan kepala. "Sudah lebih dari dua tahun. Tapi kerut pada wajahmu tidak ada yang bertambah." ucap Leu membuka percakapan. "Kau paham betul tentang kebahagiaan, dan semesta telah berbicara padaku bahwa tidak ada hal buruk yang harus dirubah dalam hidupku." Hening........tidak ada jawaban apapun dari Blazhenny. "Bicaralah sesuatu dan jangan buat diriku seperti orang gila!" namun lagi dan lagi, tidak ada satupun kata yang keluar dari mulut sang Paus dirinya sibuk memanjatkan doa agar arwah dua pekerja wanita yang telah dianggap anak sendiri olehnya tenang disisi sang pencipta, daripada harus menaggapi omongan tak masuk akal dari pria tanpan dihadapanya. Namun tiba-tiba terdengar derap langkah kaki seseorang yang mengarah ketempat mereka sekarang berada,semakin lama intonasi tersebut semakin cepat dan mendekat dengan panggilan suara khas seorang gadis. "Apa kau mengundang tamu lain selain diriku?" tanya Leu mulai dibuat geram. "Ya tamu yang datang mengunjungiku setiap minggu."jawab Blazhenny dengan senyum sumbang.  Sebelum beralih bangkit dan berjalan menuju pintu masuk sumber suara terdengar. "Paulus" "Apa kau ada diruang penyimpanan?" "Yasudah jika dirimu sedang berdoa, temui aku ditaman." Namun tiba-tiba jawaban dari Paulus menggema. "Si Putriku." jawabnya muncul dari balik pintu sebelah kiri altar. "Kemana saja ka....." ucapan Ana terhenti ketika tangan miliknya tak sengaja menyentuh ujung jari milik Blazhenny yang terasa sangat dingin. "Apa kau sedang sakit?" tanya Ana penuh kepeduliaan. "Tidak, aku hanya kelelahan dan besok juga sudah kembali pulih!” Tidak ada respon apapun dati Ana, karena ia tahu jika menghawatirkan pria tua dihadapanya ini sangatlah membuang banyak waktu, toh Blazhenny juga akan menolak jika ana menawarkan diri untuk membawakannya obat atau yang paling sederhana dengan mengantarkanya istirahat di kapel belakang gereja. "Apa kau keberatan jika aku meminta baptis darimu"? "Tentu tidak, mari kita ke ruang pemberkatan." lanjutnya mengarahkan Ana agar mengikutinya tanpa ragu.  Namun yang membuat Leu kaget dalah tatapan mata biru gadis tersebut yang seolah-olah tahu akan keberadaanku disana. "Interesno." gumamnya keluar dari balik pintu altar.   *Rusian Vocabollary:       ~Da svidaiya adalah  bahasa Rusia untuk ucapan sampai jumpa.        ~Si kata yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ya.        ~Stolovaya merupakan istilah untuk menggambarkan warung makan atau kantin yang menjual makanan ringan seperti hidangan pembuka dengan tempat yang berlokasi di pinggir jalan.         ~kholdhono adalah bahasa rusia untuk pengucapan dingin.Dapat diucapkan sebagai salam pembuka apabila bertemu dengan teman dalam perjalanan ditengan musim dingin.        ~Roti Pirozkhi adalah makanan ringan khas Rusia yang biasa disantap sebagai makanan cemilan berupa roti dari tepung yang didalamnya berisi tvorog,yaitu isian roti yang terbuat dari kacang yang dicampur dengan coklat cair.        ~Ushanka   Gambar diatas adalah contoh dari Topi Ushanka atau yang dapat juga disebut topi shapka,yakni topi bulu khas Rusia yang pertama kali diciptakan oleh Bangsa Mongolia yang kemudian seiring perkembangan zaman diadaptasi dari bulu lembut hewan ternak seperti domba,kelinci dan rubah dimana digunakan oleh tentara Rusia untuk berperang saat musim dingin,berguna dalam menjaga agar suhu tubuh tetap hangat. Di daratan Siberia topi berbulu yang umumnya memiliki sayap tersebut memiliki nama lain kolchakovka.        ~Ka dela adalah bahasa Rusia untuk pengucapan kalimat sapaan Apa Kabar.       ~Ya vso kharasya ialah pelafalan dalam bahasa rusia untuk jawaban dari pertanyaa ka dela yang artinya saya baik-baik saja.         ~Palto adalah mantel atau jaket yang memiliki ukuran panjang sebatas lutut dengan desain besar yang terbuat dari bahan kulit asli. Pakaian ini biasa dikenakan saat musim dingin.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD