Chapter 16 - Gonna Be Yours

1949 Words
am'i out of my head? am'i out of my mind? if god only knew the bad things i like don't think that i can explain it what can i say,it's complicated... and you said i won't you forever even when we're not together scars on my body i can look at you whenever...   Hari itu Ellena menjadi pekerja terakhir yang pulang dari kedai.Ya lantaran cuaca dingin, senor Omarov memberikan waktu pulang lebih awal dari biasanya,dan hal itu tentu tidak akan disia-siakan oleh para pegawainya. "Elle ini kunci kedainya, maaf aku harus pulang dahulu, ibuku sakit jadi aku berencana membawanya berobat." ucap Kezina yang keluar dari ruang khusus pegawai lengkap dengan palto musim dingn yang warnanya nampak luntur termakan waktu. "Bergegaslah pulang dan semoga beliau cepat sembuh" "Tapi kau tidak masalah kan aku tinggal dulu, seharusnya kita piket bersama hari ini." dengan nada sedikit parau Kezina mematap Elle yang sejak pembicaraan pertama telah meletakan gagang pelnya didalam ember berisi cairan karbol. "Aku baik-baik saja Kezina, sampaikan salamku pada nyonya Ivanovna."ucap elle menerima kunci pemberian Kezina dan bergegas mengusir gadis berambut hitam tersebut keluar dari kedai. Dan tak membutuhkan waktu lama,akhirnya pekerjaan yang tadinya sempat tertunda selesai.Iapun bergegas berganti pakaian setelah memyambar peralatan kebersihan dan meletakannya kembali digudang belakang. Kini Ellena telah siap untuk pulang dan beranjak pergi setelah memasukan kunci kedai kedalam tas tangan yang dibawanya ketika pria berkacamata hitam dengan setelan jas rapi menghampirinya dari arah dimana sebuah limosin mewah terparkir,tepat ditepi jalan raya. "Senorita Pushkin" sapa pria tersebut tepat saat Elle membalikan tubuh mungilnya,sehingga sekarang posisi mereka berhadapan sempurna. "Si, ada yang bisa saya bantu" "Mari ikut dengan saya, senor telah menunggu anda," jawabnya tanpa melepas kacamata yang bertengger diwajah garangnya,sungguh tidak sopan. "Apa dia sudah kembali?" tanyanya mengusir penat dan mencoba untuk terlihat tenang,seakan dirinya sangat bersemangat. "Tepat tadi pagi mendarat di Moskow senorita." "Apa???,kenapa malah ingin bertemu denganku bukanya beristirahat." pekiknya sedikit tersedak dengan jawaban yang diucapkan pria yang ternyata berkulit hitam tersebut. Tidak ada pembicaraan selama perjalanan menuju tempat yang elle sendiri juga tidak tahu kemana, tapi yang jelas lokasinya telah keluar dari Moskow.Setelah melewati deretan bangunan mewah kelas atas, mobil mewah tersebut berbelok tepat diujung gang dan berhenti diperempatan sebelum memelankan lajunya setelah melewati hotel berbintang yang nampak sepi pengunjung. Ellenapun tahu dimana ia sekarang berada setelah pintu samping penumpang terbuka.Kenapa pengawal ini membawanya ke restoran termahal di Rusia, padahal jam makan siang sudah terlewat sejak tadi. "Apa kau tidak salah almat?Kenapa kita berhenti disini?" tanya ellena tanpa jeda. "Tidak dan senor akan sangat marah jika anda datang terlambat." "Tunggu!dengan pakaianku ini." "Aku rasa senor tidak keberatan”.jawab pengawal tersebut dengan senyum jahil dan berlalu masuk meninggalkan Elle yang masih mematung ditempatnya berdiri, bahkan bibirnya yang seketika pucat menganga lebar karena kaget. Suasana restoran tersebut sangat sepi bahkan hampir tidak ada kehidupan apapun, tidak ada pelayan, pengunjung bahkan tukang pel sekalipun. Kemana perginya mereka dan Elle semakin bingung dibuatnya. Apa restoranya sudah tutup dan pria tersebut salah membawanya? Betapa malunya jika hal tersebut benar terjadi. Namun rasa penasaranya terjawab ketika seorang waitters cantik dengan rok ketat selutut menghampiri dan tampak berbicara pada pria n***o yang tadi menjemputnya,dan wanita tersebutpun tersenyum kearah elle setelah pengawal tersebut membungkuk hormat dan berlalu pergi dari sana. Kini Elle hanya menyusuri lorong gelap dengan pikiran kacau yang meracau tidak karuan. "Silahkan masuk nona." intruksi sang pelayan yang membawa dirinya kembali kealam nyata. "Spasiba balshoi." Ucap Ellena ketika matanya bertemu dengan wajah yang tidak ditemuinya dalam beberapa hari terakhir dan jujur jika ia sedikit merindukan senyum hangat tersebut. "maaf karena aku tidak bisa menjemputmu" " Seharusnya kau tidak disini." balas Elle berlalu duduk dikursi dengan pita merah berukuran besar dipunggung belakangnya. "Apa maksutmu?" "Seharusnya kau betistirahat dan makan dimansionmu." "Sungguh?Aku datang untuk menemuimu Ellena." "Bukankah besok juga masih bisa bertemu." "Apa kau baik-baik saja?" "Bagaimana aku tidak baik?Kau pergi tanpa memberitahuku." bentak Ellena pada sosok pria tampan dihadapanya, meluapkan semua kekhawatiran yang ia pendam belakangan ini. "Jadi kau menghawatirkanku?benar begitu?" " Ya dan aku tahu jika kau tidak mempedulikanya!" Dan tanpa Elle sadari satu tangan telah berada dilehernya yang tertutup palto dan kemudian satu kalung dengan liontin indah dari batu safir melingkar indah dilehernya. "Berhentilah meracau atau kau akan bertambah tua." "Aaaapa?" ucap Elle tergagap. "Cepat habiskan makananmu sebelum menjadi dingin.Bukankah kau lelah,aku akan mengantarmu pulang setelah ini,aku berjanji." lanjut pria bertato dihadapan elle yang nampak sibuk dengan hidangan dipiringnya.   ~Vladmir&Ana~ Kini ana yang ditemani Vladmir tekah berada diperpustakaan MGU.Jika kalian bertanya mengapa dua manusia tersebut bisa berada disana?maka jawabanya karena perpustakaan adalah tempat favorit keduannya.          Mereka akan sangat betah untuk berputar mengelilingi ruangan sunyi dengan luas 1000m persegi tersebut daripada harus pergi ke mall layaknya remaja pada umumnya. Lubicana sering sekali berpindah dari rak yang satu ke rak yang lainya untuk mencari satu bacaan buku yang dirasanya tepat.Sedangkan Vladmir lebih sering mengomentari ana agar diam dan duduk tenang.Bayangkan saja,bagaimana tidak pusing melihat penampakan gadis berkeliaran ketika kau sedang berkonsentrasi dengan bacaan bukumu. "Apa ada sesuatu?" tanya Ana ketika melihat raut wajah Vladmir. "Aku harus pulang ana" "Aku rasa sesuatu telah terjadi, jika boleh tahu" "Ibuku kambuh dan sekarang dokter ada dirumah, padre sedang tidak di Moskow." Jjadi kau harus ada disana sekarang." lanjut ana saat Vladmir menjeda kalimatnya. Tatapan keduanyapun bertemu dalam diam. "Aku akan mengantarmu dahulu, jika sudah selesai mari kita pulang." putus Vladmir yang kini telah bersiap dengan tas ransel yang tergantung dipundaknya. Ttidak, tidak. Kau pulanglah dahulu, Sam akan datang menjemputku." Tidak ada respon apapun dari Vladmir, kecuali tatapan tajam yang diberikanya. "Ayolah,aku akan menraktirmu besok." " Mafkan aku dan jaga dirimu princess, hubungi aku jika ada sesuatu."perintah Vladmir sambil mengacak pelan puncak kepala ana. "Sampaikan salamku untuk Mrs.Doestvskaia. Semoga lekas sembuh." lirih ana yang sudah tidak mungkin terdengar oleh Vladmir yang hilang dibalik pintu kayu raksasa. Anapun memutuskan untuk pulang setelah merapikan beberapa buku yang tadi dibaca oleh Vladmir dan tidak sempat dikembalikan lagi.Yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana ia akan pulang dengan baterai telefon habis, ia sudah mengatakan pada padrenya agar tidak dijemput lantaran ia kan pulang bersama Vladmir, namun sekarang ia harus mencari cara untuk pulang. Memutuskan untuk naik kereta bawah tanah dijam padat seperti ini bukanlah pilihan baik. Tapi sekali lagi ia menghibur dirinya agar tidak bersikap egois, bagaimanapun juga Mrs.Doestsvakia lebih membutuhkan kehadiran putra tunggalnya daripada dirinya. Jadi ana mari kita pulang sebelum hujan mengguyur kota Moskow. Sepertinya akan ada badai juga,lihatlah langitnya sangat hitam dan hari berubah gelap seketika,mendungpun mulai diarak menyelimuti langit. Setelah menghubungi Sam yang secepat kilat sudah tiba di pelataran MGU dengan limo dan penampilan dari jas hitam dan kacamata sungglasnya berhasil menyita perhatian para mahasiswi wanita yang kala itu sedang bersantai ditaman . Terkadang ana sangat risih dengn penampilan yang dikenakan oleh sam,tapi bagaimana lagi,karena tidak mungkin ia melanggar protokol kerajaan dimana Lubicana tidak boleh terlihat ditempat umum bersama orang asing sendiri tanpa ada kawalan dari pihak keluarga. Tak membutuhkan waktu lama,akhirnya kendaraan baja beroda empat tersebut merapat di pallace, tepat saat rintik air hujan yang pertama jatuh menyentuh tanah Moskow. Sesampainya didalam kamarnya yang luas, hal pertama yang dilakukan oleh ana adalah membongkar isi tasnya demi mencari benda pipih miliknya.Sepertinya ia akan menelfon seseorang,hal tersebut tampak dari ditempelkannya benda tersebut tepat disisi telinga kanannya.Dan tak berselang lamapun sambungan telefon terhubung. "holla elle"ucap ana memanggil nama seorang gadis. "Hola ana,ada apa kau menghubungiku?apa kau lupa dimana menyimpan dompetmu,atau kau kehabisan uang dan memintaku untuk menhampirimu agar kau dapat meminjamnya dariku?"  cerocos gadis muda dari seberang telefon. "Apa aku tampak seburuk itu hah?" "Ya dan tidak, katakan mengapa kau menghubungiku,aku sedang sibuk ana." "Baiklah nona galak, padre meminta agar kau tinggal di pallace seminggu sebelum hari ulang tahunku,jika kau sibuk maka akan ada orang pallace yang datang menjemputmu,padre juga berpesan agar kau mengambil cuti untuk kerjamu mkarena padre sendiri yang akan datang kekedai tempatmu bekerja untuk meminta izin,bagaimana?" "Entahlah aku tidak tahu,kedai sangat sibuk khir-akhir ini." "Terserah karena sebenarnya aku juga tidak perlu meminta izin darimu toh kau juga akan menuritinya bukankah benar begitu nona mata sipit." celetul Lubicana dari sofa tempatnya duduk ditepi ranjang tidur. “Jika sudah tahu begitu kenapa masih menghubungiiku bodoh." geram Ellena pada Lubicana dengan tangan kanan yang terampil membalik adonan telur gulung dengan isian daging didalamnnya. ''Hanya sekedar mengganggumu." ucap ana dengan kerlingan mata yang tentu tidak akan dilihat oleh Ellena. ******************************************** Setelah berpamitan dengan ana dan meninggalkan gadis kecilnya dengan berat hati,Vladmir bergegas menaiki motor dan melaju dengan kecepatan penuh membelahn jalanan padat Moskow agar segera sampai ditempat tujuannya, rumah dimana ibunnya lemah lantaran menderita penyakit gagal ginjal. Sebenarnya ia masih ingin menghabiskan waktu bersama Lubicana,gadis yang, sangat ia rindukan selama setahun terakhir,gadis yang mampu membuatnya tersenyum tanpa alasan yang jelas,gadis yang mampu menjadikan harinya indah,pembawa warna dalam hidupnya,penerang dalam gelapnnya,gadis sama pula yang menjadi cinta pertamannya. Tapi ia tidak boleh egois,ibunya sedang membutuhkan kehadiranya dan bukankah ia memang sudah ada dirumah sejak satu jam yang lalu.Toh ia juga masih dapat bertemu dengan ana besok.Keadaan rumah saat Vladmir pulang dalam keadaan sepi kecuali mobil sedan mewah milik dokter pribadi yang menangani ibunya sedang terparkir rapi di garasi milik ayahnya. Keadaan didalam rumah tidak berbeda jauh dengan area depan,lalu lalang para pembantu pribadi ibunya hanya berpusat dilantai bawah,tepat didepan pintu kamar perawatan sang ibu,berjaaln dengan keadaan terburu dan ekspresi aneh yang tidak dapat dijelaskan.Bahkan beberapa diantara mereka tidak menyadari kehadiran Vladmir dan berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.Sungguh ironis. Setelah meletakan tas ranselnya diatas sofa secara sembarangan,Vladmir segera menyeret langkah kakinya yang terasa berat menuju kamar ibunya yang nampak tertutup dalam keadaan pintu dijaga oleh beberapa pelayan,bekerja dalam menggantikan aktivitas yang tidak dapat dilakukan Mrs.Doestvskai sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu,dimana saat peringatan tahun baru,sang ibu yang kala itu sedang berlibur dan menghabiskan malam untuk merayakan pergantian tahun di Miami bersama ia dan sang ayah,terpaksa harus dilarikan kerumah sakit terdekat lantaran secara mendadak jatuh dan tak sadarkan diri. Pesta yang seharusnya indah berubah menjadi duka ketika keesokan harinya,dokter yang menangani sang ibu menyatakan bahwa istri dari Mr.Dmitri difonis mengidap gagal ginjal akut.Dan sejak saat itu Vladmir sadar bahwa kehidupanya setelah pulang dari Miami akan berbeda dengan sebelumnya,ia tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Dua bulan berlalu dan keadaan sang ibu belum juga membaik,bahkan dokter pribadi keluarganya meminta agar segera dilakukan operasi transplantasi ginjal.Tak membutuhkan lama,keesokan harinya sang ibu langsung diterbangkan menuju Singapuraun tuk menjalani pengobatan disana,benar saja,keadaanya pulih setelah kembali ke Rusia.Namun hal tersebut tidak bertahan lama setelah ia tahu bahwa sang suami bukanlah orang yang ia kenal dulu. Dan pada akhirya,London menjadi pilihan Vladmir untuk berdamai dengan sang takdir.Bukan bermaksut durhaka meninggalkan sang ibu dalam keadaan sakit,tapi takdir yang membawannya pergi. "bagaimana keadaanya,apa sejauh ini semuannya baik?"tanya Vladmir parau,mencoba menahan airmata yang siap tumpah kapan saja melihat keadaan lemah sang ibu. "keadaanya baik tuan,tapi jantungnya sempat lemah dan kadar gula tinggi yang diderita nyonya menjadikan komplikasi penyakit ginjalnya"lapor sosok orang kepercayaan ayahnya. Tidak ada jawaban keluar dari Vladmir,bibirnya bergetar hebat menahan tangis,lidahnya kelu hanya untuk mengucapkan satu kata dan dirinya lebih memilih berjuang untuk melawan rasa sakit yang menyerang ulu hatinya. "apa ayah tidak pulang?"tanyanya setelah terdiam beberapa saat. "senor sedang ada tugas diluar Moskow dan baru akan kembali esok lusa tuan" "hubungi aku jika mereka telah selesai dengan alat medisnya"pinta Vladmir sambil berlalu pergi dari ruang berbau obat tersebut. "si tuan" Dan setelah mendengar kalimat yang ditunggunya,Vladmir beranjak pergi,ia ingin menghubungi seseorang.Sungguh bagaimana ayah yang selama ini menjadi kebangganya bisa bersikap bodoh seperti itu,bukankah ia punya anak buah yang dapat diperintah saat ia sedang ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan seperti sekarang. Memang sang ibu sering jatuh sakit,tapi tidak seharusnya sang ayah lebih memilih pekerjaan daripada keluarga.Sikap gila kerja dari sang ayah ini pula yang memeksanya untuk kembali pulang.Ibunya sedang tidak baik-baik saja.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD