Anggun tak habis pikir. Ia mencoba menelepon Kavi lagi, tetapi panggilannya tidak dijawab. Ia sangat kesal. Andai saja ia punya nomor Melody, ia pasti akan langsung mengomel pada anak itu. Sayang, ia tak memiliki kontaknya. Ia juga lupa untuk bertanya pada Tina. Sementara itu di rumah, Andi juga tak kehabisan akal. Ia langsung menelepon anak buahnya ketika Anggun meninggalkan rumah. Ia ingin menemukan Melody jauh lebih cepat dibandingkan istrinya. "Halo, Tuan." Angga menjawab di seberang. "Angga, kamu cari tahu di mana Kavi dan Melody tinggal saat ini dan bagaimana kehidupan mereka. Laporkan sama saya secepatnya," titah Andi. "Baik, Tuan. Saya akan memata-matai mas Kavi mulai besok," ujar Angga. Andi mematikan panggilan telepon itu. Ia mengusap-usap dagunya yang kasar lalu tersenyum m