"Eits! Mau ke mana lagi lo? Baru juga datang mau langsung pergi aja." Salsa menahan Aina yang akan kembali beranjak tepat setelah menaruh tasnya di atas meja. Aina berdecak kesal kepada Salsa, ia lalu melepaskan celakan tangan Salsa dari pergelangannya. "Gue mau ketemu masa depan gue, Sal!" kata Aina. Salsa yang mendengar itu memutar kedua bola matanya jengah kemudian menatap Aina dengan datar. "Aina! Dengerin ya, stop ngejar Elang! Dia itu terlalu sulit buat lo gapai, Na!" "Justru karena itu Sal, semakin sulit orang itu gue dapatkan nanti dia bakal semakin sulit juga buat lepas kalau udah menjadi suatu hubungan!" "Iya kalau jadi, kalau gagal? Yang ada sakit hati!" kata Salsa menohok. "Udah deh jatuh cinta tuh sewajarnya aja, cukup sepenuh hati, jangan sepenuh jiwa biar kalau sakit n