When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Seperti hari - hari sebelumnya, pagi - pagi Jaya Sukardi berpamitan pada keluarganya untuk pergi bekerja. Lengkap dengan pakaian rapi, layaknya seorang kepala keluarga yang akan pergi ke kantor pada umumnya. Larasati pun melepas sang suami pergi tanpa kecurigaan apa pun. Wanita itu kemudian seperti biasa, mempersiapkan segala keperluan Arras sebelum sekolah. Juga menyiapkan makanan. Setelah semua beres, ia kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Romza. Tentu biaya rumah sakit yang membengkak membuatnya frustrasi dan terus kepikiran. Belum lagi biaya yang harus didapatkan untuk operasi dalam waktu dekat. Kemarin saja biaya operasi persalinannya, dan juga biaya rawat inapnya juga masih menunggak. Ia selalu mendoakan suaminya supaya bisa mendapatkan rezeki banyak untuk biaya operasi