When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Anak itu terlahir dalam kondisi kurang baik. Ia memiliki sebuah penyakit bawaan yang membuat sistem imun tubuhnya begitu rentan. Sehingga dalam setiap langkah kehidupannya, membutuhkan kehati - hatian yang lebih dibandingkan manusia lain pada umumnya. Mereka memberi nama anak itu Romza. Seorang anak laki - laki. Anak kedua, dari dua bersaudara. Kedua orang tuanya tidak memiliki rencana untuk memiliki anak lagi. Mereka hanya akan fokus merawat Romza yang jelas - jelas harus ditangani secara khusus, dan juga kakaknya Arras. Arras saat ini berusia 6 tahun. Ia senang memiliki seorang adik tentu saja. Apa lagi adiknya itu sangat mirip dengannya. Arras sudah membayangkan, kelak mereka akan main sepak bola bersama ke lapangan desa, dan melakukan banyak hal menyenangkan lain bersama - sama. "Ma