When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Keesokan harinya, Leandra memutuskan untuk datang ke rumah kakeknya, menemui Abimanyu. Ia tahu, kedatangannya masih lah terlalu pagi. Di mana itu sebenarnya kurang begitu sopan. Tapi ia merasa sangat tak tenang jika tidak menyampaikan ini pada Abimanyu segera. Kali ini Leandra memutuskan untuk datang sendiri, tanpa ditemani oleh Banyu. Leandra pikir, akhir - akhir ini Banyu sedikit terlalu banyak bicara. Ia takut jika Romza justru akan semakin tak suka. Mengingat hanya menghubungi Abimanyu saja, sudah cukup untuk membuat Romza tersulut amarah, kemudian pergi. Romza sama sekali tak menunjukkan tanda - tanda akan datang lagi. Sepertinya ia benar - benar marah. Tapi biar bagaimana pun, Leandra tetap butuh seseorang untuk menemaninya mencari bukti bahwa Roma memang benar - benar masih hidup.