We use cookies
When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Your cookies settings
Strictly cookie settingsAlways Active
Kembali Harus Bersabar
"Saya lihat dekorasi rumah ini memang didominasi tema rustic di beberapa sudut." Banyu mengamati dinding - dinding yang didominasi aksesori yang terbuat dari eceng gondok atau pun jerami. Di mana Sebenarnya itu hanya sebuah cara untuk mengambil kesempatan bertanya saja. "Iya. Saya senang dengan tema rustic. Dilihatnya nyaman aja. Manjain mata, manjain hati," jawab Rena. Merasa celah sudah terlihat, Banyu segera memanfaatkan kesempatan yang ada. "Itu ... foto Bu Rena dengan suami?" Banyu mulai membahas sebuah foto besar yang terpajang dengan figura mewah. Rena kembali mengangguk. "Benar. Itu suami saya." "Wah ... keren banget. Istrinya cantik, suaminya ganteng. Pasti anaknya cakep - cakep semuanya." Rena tersenyum malu - malu. "Syukur lah anak kami Yaya memang cantik, sih. Mukanya perp
- Writer
- chap_listContents
- likeADD