When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Selama berjalan mengikuti Pak Raharja menuju ke pintu masuk, Banyu mengamati kondisi sekitar. Mengagumi betapa indah setiap sudut rumah ini, baik dari segi arsitektur bangunan ataupun penataan bagian outdoor - nya. Dalam hati Banyu bertanya - tanya, kapan ia akan memiliki rumah seperti ini. Tapi boro - biro memiliki rumah seperti ini. Ia bahkan tidak memiliki pekerjaan. Hanya bermodal harya warisan turun - temurun. Untung kakek dan ayahnya dulu pekerja keras. Tapi lebih baik hidup apa adanya seperti yang dilakukan Banyu dan keluarganya saat ini. Dari pada memiliki rumah besar dan mewah seperti ini, namun hasil dari pesugihan. Amit - amit jabang bayi batin Banyu. Lebih baik lagi jika memiliki rumah megah dan mewah, dibangun dengan uang halal. Pastinya suasana dan aura rumah yang dibang