When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Jadi gini, Pak Banyu ...." Abimanyu masih mencari celah yang pas untuk menjelaskan pada Banyu. "Jadi ketika Bapak datang tadi, saya memang melihat ada yang ikut dengan Pak Banyu." Banyu nampak sangat terkejut. Pantas saja ia merinding terus. Ternyata benar kata Ki Langen, ada yang ikut dengannya sampai rumah. Dan entah dari mana asalnya. "Aduh, kamu gimana sih, Bi? Kok nggak bilang ke aku kalau memang ada yang ikut?" Banyu berusaha menekan rasa kecewanya. Tahu karena Abimanyu pasti memiliki alasan dengan tetap diam, tidak memberi tahu Banyu. "Maafkan saya, Pak Banyu. Bukan maksud saya untuk menyembunyikan dari Pak Banyu. Hanya saja ... tadi saya merasa, sosok itu tidak mengganggu. Kelak dia akan pergi sendiri jika sudah bosan. Kalau saya beri tahu, takutnya Pak Banyu malah akan ketakut