When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tak ada yang tahu, jika ternyata seseorang itu ada bersama mereka, ikut mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Dan ikut bersedih dengan apa yang terjadi. Saat ini ia tengah menyendiri di salah satu ruang di rumah itu. Masih memikirkan semua yang terjadi. Bahkan ketika ia mengetahui Banyu pulang tadi sore, itu sudah membuatnya sangat terkejut. Namun sosok anak kecil itu ... kenapa seperti tidak kenal padanya? Padahal dulu mereka begitu dekat. Apa Yaya lupa padanya? Namun Romza belum terlalu lama pergi. Lagi pula di rumah itu, Romza juga masih ada, meski hanya dalam bentuk raga. Ah, Romza tahu jawabannya. Mungkin karena Arras memang sengaja tak pernah membawa Yaya ke tempat di mana ia disembunyikan. Karena Arras ingin bahwa Yaya menganggapnya sudah meninggal, seperti orang lain. Supaya