When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Lega di hati Abimanyu tak bertahan lama. Selesai ia menceritakan pada Pak Raharja perihal pertemuannya dengan Romza, dan juga bagaimana Romza saat ini, Abimanyu melihat ada yang janggal di rumah megah milik Arras. Ada aura negatif yang begitu kuat di dalam rumah megah ini. Meski bentuk luarnya sangat indah, namun tidak dengan kharisma yang dipancarkan. Begitu gelap dan kelam. Semoga dugaannya salah. Semoga burung gagak hitam di rumah itu hanya lah binatang peliharaan semata. Bukan merupakan pertanda sesuatu yang buruk. Bukan pula sebuah jelmaan akan sesuatu yang belum Abimanyu ketahui apa itu. Semoga saja. Sepanjang perjalanan kembali ke Rembang, mereka yang berjajar di sisi jalan, masih senantiasa mengamati Abimanyu seperti saat lelaki itu berangkat. Abimanyu sebenarnya