When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Abimanyu turut merasa bahagia, menatap binar keceriaan dalam kedua manik indah Aisha. Namun rasa penasaran Abimanyu tak dapat dibendung lagi. Dan ia sedang berperang dengan waktu. Entah akan ketahuan karena ia berisik, atau karena laporan dari Pak Raharja, atau dari asisten rumah tangga yang sudah selesai membuatkan minum untuknya. Ada kemungkinan Abimanyu tidak akan ketahuan. Tapi itu hanya akan terjadi jika ada keajaiban. Abimanyu pun segera melakukan eksekusi, segera mengutarakan pertanyaan untuk menghilangkan rasa penasarannya. "Aisha ...." Nada bicaranya yang berubah serius, membuat binar ceria dalam mata Aisha kini redup. Bukan karena gadis itu merasa sedih. Namun karena ia sadar, ia harus segera membantu Abimanyu. Abimanyu sedang sangat membutuhkan bantuannya. "Aisha ... maaf j