When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Abimanyu tercenung di sana. Di ujung lorong gelap yang urung ia masuki. Namun juga tak bisa keluar karena ada Yaya dan juga Rena yang sedang berjalan menuruni tangga. Abimanyu tetap terdiam, seakan ia sudah pasrah jika akan ketahuan. Ia merasa sudah tidak ada gunanya lagi ia terlibat dalam hal ini. Ia sudah meragukan kemampuannya sendiri. Pertama, ia tidak bisa memastikan siapa gerangan yang terkubur dalam liang lahat berbatu nisan atas nama Romza itu. Kedua, ia tidak bisa menentukan apakah Ronda yang ia kenal, benar - benar sosok arwah yang terjebak, atau hanya jin qorin dari Romza yang sebenarnya memang sudah meninggal. Dan ketiga ... tentu saja tentang Yaya yang ia pikir sudah meninggal karena ia pernah ikut pulang dengan Banyu. Namun Yaya masih berdiri di sana, dan sehat. Abimanyu