When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Abimanyu yang sedari tadi masih mengintip dari balik dinding lorong gelap itu, kini merasakan trigger yang begitu besar. Mereka semua sedang menuju ke mari. Ia akan segera ketahuan. Karena tersembunyi di ujung lorong pun pasti akan ketahuan. Mengingat lorong itu buntu, tak ada pintu untuk lewat. Abimanyu memikirkan bagaimana cara untuk kabur. Ia berencana akan menerobos orang - orang itu. Meski tak yakin, tapi Abimanyu cukup percaya diri. Mereka memang berempat. Namun rasa - rasanya tidak sulit menerobos mereka. Bukannya meremehkan, namun tiga di antara mereka adalah wanita. Tenaga laki - laki dan wanita jelas berbeda. Hanya ada satu laki - laki di sana. Itu pun sudah renta. Sekali lagi bukannya menghina. Tapi jelas tenaga Pak Raharja tidak sebanding dengan tenaganya yang masih muda. Ba