"kita berhenti makan dulu ya, dah lama ga makan nasi padang semenjak sakit, ya siapa tau makan yang berlemak dan pedas membuat mood kembali bersemangat!" ucap papi sambil menoleh ke arah ku, tapi aku hanya melihat pantulannya dari kaca mobil, iya aku hanya melamun melihat jalan sambil memikirkan suami ku. betapa sesak nya hati ini, kenapa Rey selalu menghianati ku. papi pun dan bibi turun dari mobil, aku pun masih di dalam, papi langsung membuka kan pintu ku, dengan wajah yang bingung menatap ke arah ku, aku pun langsung senyum palsu ke arahnya, seolah dia tau beban apa yang ada di mata ku papi dengan lembutnya mengelus rambut ku dan merangkul ku agar aku turun dari mobil "Cinta itu membingungkan Cia, maafkan anak Rey ya, saya janji akan menemani mu di saat kamu sedih seperti ini!" sont