keesokan harinya, papi memanggilku ke ruang kerja nya, aku yang sedang berada di ruang tamu pun segera menghampirinya, dengan pakaian yang rumahan aku terlihat malu menemuinya yang. "tok tok," pintu ruaang kerja papi pun ku ketuk, seperti biasanya bertemu mertua ku pun rasanya degdegan, jantung ku pun berdebar menunggu perintah papi untuk masuk ke ruangan kerjanya, lama tak ada jawaban aku pun mengetuk kembali pintunya, "pih ini cia?" masih tak ada jawaban. tetiba di belakangku ada yang menepuk pundak ku, betapa kagetnya aku ternyata papi ada di luar ruangan kerjanya, sambil membuka kan pintu untuk ku, papi menarik pergelangan tangan ku dan menyuruh ku masuk. " tadi nunggu kamu lama, aku minta dibuatkan teh, cia duduk ga usah tega gitu, takut kamu?" ucap papi sambil menorehkan senyum m