Dosa

1406 Words
pagi hari menyambut ku, suara gemericik kolam membuat ku tenang, burung burung di luar pun bernyanyi riang. tanpa sadar lamunan ku menyita waktu, ku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 9 pagi. dengan ceria ku sambut pagi ini dengan harapan hasil lab suami ku hasilnya bagus dan segera ku memiliki anak agar mertua ku tak selalu menggangguku. aku pun bergegas untuk membersihkan diri ini, sambil menunggu air hangat yang memenuhi bath up, aku menuju dapur mengambil sarapan untuk di makan di kamar, suami ku sudah berangkat kerja karena dia ada meeting penting bersama klien, ku tanya bi nyai tentang keberadaan mami mertua dan sera, bi nyai bilang mereka sudah k RS untuk mengantarkan tabung spre*a suamiku. dan papi masih berada di halaman belakang mengurus love bird kesayangannya. niat sarapan di kamar pun tak jadi kulakukan karena para pengganggu tidak ada dirumah. "bi aku sarapannya nanti aja deh mau mandi dulu" ungkap ku ke pada bi nyai. aku pun bergegas ke kamar karena teringat sedang menyalahkan kran bath up. setelah masuk kamar aku pun mengunci kamar ku, dan bergegas ke kamar mandi, betapa kaget nya aku melihat papi sudah berada di sana dan kran pun sudah di matikan. hasrat ku teringat tadi malam betapa manisnya sentuhan nya. papi pun menoleh kepada ku. jantung ku pun berdenyut kencang. "kamu lupa matikan kran, airnya sampai luber begini" papi pun berjalan menuju ku dan mendekat wajahnya mendekat ke wajah ku jantung ini pun terasa semakin kencang denyutannya. aku pun menutup mata dengan refleks melihat tatapan papi, papi membelai rambutku dan menyentuh dagu ku, "kamu cantik cia, apa kau menikmati sentuhan ku tadi malam?" ternyata benar tadi malam adalah perbuatannya, aku pun membuka mata dan melihat tatapannya yang tajam kepada ku, mertua yang begitu tampan aku pun terlena akan mertuaku. papi mencium bibir ku dengan lembut, sentuhannya membuat libido ku naik begitu cepat. "aku ada meeting hari ini jika kamu kita bisa melanjutkannya" ucap papi yang terus meremas p******a ku. aku pun menggelengkan kepala, aku pun langsung mendorong badannya dan teringat rey, sungguh hina aku jika melakukannya lagi, istri macam apa aku yang sudah tidur dengan mertua ku sendiri. aku pun tanpa sadar meneteskan air mata. "pergi" ucap ku sambil membuang muka dihadapan papi. papi papi pun pergi dari kamar ku, aku hanya bisa menangis sambil menenangkan diri sambil berendam di bath up. *** Di suatu tempat! "ah sudah om hentikan, ini terlalu geli bagiku" ucap Sera yang sedang asik memadu cinta bersama Sugar daddy-nya. di ruangan kantor om hermawan. "sayang akan ku berikan apapun yang kamu mau hari ini" Rayu om hermawan yang berumur kepala lima, Sera pun yang mendengarkan tawaran om her semakin b*******h, dia pun membalikan badannya dan berada di atas pangkuan om hermawan. "orang tua yang nakal, bisik sera ke kuping nya sambil mengigit daun telinga om her dengan lembut, mereka pun di mabuk asmara, om hermawan pun meraba dan memasukan jemari nya kedalam rok sera yang sedang duduk di pangkuannya, sera pun menggeliatkan Tubuhnya yang seksi, sera mengibaskan rambutnya dan mencumbu bibir om hermawan yang seumuran dengan papa nya sendiri. "aku sudah tak tahan om segera lah tua nakal" sera pun membuka celana bahan yang di pakai om her dengan posisi yang sedang duduk di kursi kantornya sera pun melakukan nya dengan sangat profesional, belum ada 5 menit om her pun mengeluarkan cairan tinta putihnya. sera yang masih di puncak nafsu pun kesal dengan om her yang belum memuaskan dirinya. "maafkan aku sayang, aku terlalu lemah bersama mu" ucap.om her, sera pun duduk di meja kerja om her, tubuhnya menghadap ke kursi yang om her duduki, kedua kakinya dan di angkat kesan daranya kursi, pangkalan paha sera pun menghadap ke wajah om her, sera yang masih terbawa nafsu pun mengajak om her yang masih lemas untuk memuaskannya. "cepat lah" ucap sera dengan kasar, om her pun memasukan jemarinya sambil menj*lat* kemalu*n sera. sera pun mengeluarkan cairan dari bunga nya. "lemah, lain kali om minum obat kuat kek apa kek" ucap sera sambil merapihkan rok nya dan kemejanya. "aku masih belum puas, terlalu nanggung" ucap sera dengan kesal, om pun menuliskan cek untuk sera agar tersenyum. sera yang kelihatan kesal pun tersenyum kembali. "kamu masih punya hutang memuaskan ku pria tua nakal" ucap sera sambil meraih tangan om her dan menaruhnya di dadanya. "tok tok" suara pintu om her pun di ketuk dari luar, "silahkan masuk" ucap om her. "mohon maaf pak, tamu bapak sudah datang, di suruh menunggu atau langsung masuk aja" jawab sekretaris om.her. "suruh masuk aja lah" jawab om her, " kamu pulang ya, ucap om her kepada sera, sera pun memasukan cek k dalam tas nya. belum beranjak sera pergi tamu om her pun datang "selamat siang tuan hermawan" ucap tamu itu memberi salam, " selamat siang bapak pratama" om her pun menjawab salam. sera pun membalikan wajahnya dan melihat tamu yang datang, betapa kagetnya sera ketika melihat papi yang menjadi tamu om her, papi pun terkejut ketika melihat sera. "Sera, sedang apa kamu disni" tanya papi dengan wajah yang heran, sera pun yang kaget langsung berdiri "pa..papi" ucap sera dengan gugup, wajah sera pun terlihat pucat, "om hermawan pun kaget melihat sera mengenal teman bisnisnya. dengan wajah yang kusut, sera pun langsung menarik tangan om her dan salim kepadanya, "ini om hermawan adalah ayah dari sahabat ku om, kebetulan aku sedang melamar kerja kemari" jawab sera dengan penuh ketakutan "iya prat, sera sedang melamar kerja, tapi di divisi ku sedang penuh, barangkali di perusahaan mu lagi ada tempat yang kosong" jawab om hermawan yang membohongi pratama. "kerja? kenapa ga bilang saja di rumah, ya udah sera nanti kita. bahas di rumah saja ya, kamu pulang duluan" "rumah, rumah siapa pak pratama?" om her menyuruh papi untuk duduk dan berbincang. sera yang terlihat takut pun segera berpamitan. papi pun menjelaskan kepada om hermawan jika Sera sedang tinggal dirumahnya, om hermawan pun khawatir jika sera membongkar perselingkuhannya dengan om her, tapi di satu sisi sera pun takut om her bicara kepada papi jika dia sugar baby-nya. "tua bangka sialan, ternyata dia teman bisnisnya papi duh gawat kalo dia ngasih tau. sera pun bergegas parkiran dan melajukan mobilnya dengan cepat, sera yang masih pingin bercinta itu pun ingin segera pulang, untuk melanjutkan dengan mainan s*x nya. setiba dirumahnya dia melihat rumah dengan keadaan sepi, mami sedang pergi arisan, dan Cia sedang pergi kerumahnya barunya. hanya terlihat mobil Rey di parkiran, Sera pun berpikir akan menggoda Rey mumpung rumah terlihat sepi. Sera pun bergegas mencari Rey, ternyata Rey sedang berada di ruang kerjanya, kebetulan kamar Sera berada di samping ruang kerja rey, sera pun bergegas menuju kamarnya dan membuka baju nya mengganti dengan pakaian sexy untuk merayu rey kembali. sera pun masuk keruang kerja rey, rey menatap sera dan merangkul nya, sera yang masih merasa tanggung sejak kejadian tadi bersama sugar dady nya, langsung melahap bibir rey, rey yang kaget pun menikmati sentuhan yang diberikan oleh sera, mereka bercinta kembali tanpa memikirkan pasangan yang masih berada dalam satu rumah. setelah menyelesaikan persoalan libido, sera pun duduk sambil merayu rey agar segera pindah dari rumah itu, rey memang menyukai sera, tapi hanya urusan nafsu, tapi untuk cinta jelas rey sangat menyayangi cia. "aku sangat menyukai mu sera, kamu begitu memuaskan nafsu ku, akan tetapi aku sangat mencintai istriku, dia segalanya bagi ku" gumam rey sambil menutupi kedua p******a sera yang menyembul keluar, Cia berarti bagiku, bagaimana pun aku ingin memiliki keluarga kecil yang bahagia sontak sera kesal dengan ucapan rey, dia pun beranjak dari sofa kemudian berdiri sambil mengeluarkan air mata palsu nya. "aku hanya mainan mu, bagaimana jika aku hamil apa kau akan menyuruh aku menggugurkannya?" tangis sera pun semakin keras, dia sengaja berteriak agar orang rumah mendengarnya, rey pun menghampiri dan memeluk sera, "sst aku akan tanggung jawab sera, tapi itu juga tidak mungkin aku mengeluarkannya di luar, jadi kamu tidak mungkin hamil" rey pun takut jika ucapan yang di lontarkan sera menjadi nyata, rey pun menyuruhnya pergi ke kamar untuk membersihkan diri dan berhenti menangis. sera pun berlari menuju kamarnya dan meninggalkan bad dorb nya diruang kerja rey, dia sengaja keluar ruang kerja rey hanya menggunakan lingerie. laura pun langsung berbaring di kasurnya dia merasa puas atas kenikmatan yang rey berikan padannya. laura pun teringat sugar daddy nya yang berteman dengan papi, laura pun segera mengirim pesan kepada baby tua nya itu. sera [SEND PIC NUDE SERA] [Temu aku di apart biasa] sera akan memanfaatkan sugar daddy nya untuk bersenang senang,
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD