FL 53

1369 Words

Sesampainya di kediaman Rici. Alin terlihat begitu canggung, ia bingung harus bagaimana. Antara malu dan takut. "Al, sampai kapan kau akan duduk disitu?" tanya Rici, membungkukkan setengah tubuhnya. Mengintip gadis yang kini masih terduduk manis di dalam mobilnya. "Aku malu," cicit gadis tersebut. "Tidak apa-apa, ayolah! Mamaku sudah menunggu di dalam," ujar sang pemuda. Alin menarik napasnya dalam-dalam, sebelum kemudian menghembuskannya pelan. "Baiklah," lesunya. Dengan langkah canggung Alin mengekor di belakang Rici. Memasuki bangunan megah tersebut. "Kalian sudah datang?!" sambut sang mama. "Selamat sore, Tante," sapa Alin begitu sopan. "Iya, Sayang ... Kemarilah!" pinta wanita tersebut. Alin hanya mengangguk dan menghampiri wanita tersebut. Rici yang tiba-tiba saja mendapat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD