FL 54

1312 Words

Maura terbangun dari ketidak sadarannya. Menatap sekeliling ruangan sempit, tiada penerang sedikitpun. Hingga membuatnya tak bisa membedakan sekarang waktu menjelang siang atau masih malam. "Aku dimana?" lirih Maura, merasakan pening di kepalanya. Beberapa saat kemudian. Suara bunyi pintu terbuka, mengalihkan atensinya. Sesosok gadis cantik masuk kedalam ruangan gelap dimana Maura berada. "Kau siapa?" tanya Maura, pada sosok gadis yang terlihat mendekat kearahnya. Dengan membawa sepiring makanan. "Aku sama halnya denganmu. Hanya saja aku bisa sedikit bebas," jelasnya. "Makanlah! Kau anak-anakmu butuh makan," pintanya. Maura justru semakin menangis. Ia benci berada di tempat seperti ini. "Aku ingin bertemu suamiku," isaknya. "Hah, aku tahu kau berdoa saja! Semoga bisa kabur dari temp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD