FL 46

1320 Words

Vernon menghela nafas beratnya. Kali ini ia tak boleh tinggal diam. Ia harus bisa membujuk sang istri untuk bisa kembali bersamanya lagi. Sungguh, ia tak sanggup memikirkan jika sampai terjadi apa-apa pada Maura. "Bagaimana, hm? Apa kau tidak kasihan padaku? Apa kau senang melihatku sakit seperti ini?" "Tidak!" Sahut Maura cepat. Vernon ingin meledakkan tawanya saat ini juga. Ia tahu jika Maura tak akan tega melihatnya menderita. Sepertinya sedikit drama bumbu menyedihkan akan membuat hati wanita itu luluh. "Aku lelah setiap hari Minggu harus bolak balik ke sana kemari. Aku hanya ingin kau berada di dekatku, baiklah tak apa jika suatu saat nanti tiba-tiba aku mati di tengah jalan." Melasnya. Walau sebenarnya ia sama sekali tak keberatan melakukan itu semua. Namun, jika tidak begitu, M

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD