Kehadiran Mella, benar-benar membuat rasa tidak nyaman pada diri Darmawan. Dia merasa amat sangat terganggu. Menjauh dan kembali ke kamar adalah cara terbaik untuk menghindari wanita tersebut. Darmawan merasa anak dari rekan bisnisnya ini seperti tidak punya malu dan etika. Andai saja dia tidak dekat dengan Pak Sasmita, ayah dari Mella. Sudah dia usir mentah-mentah perempuan itu. Kembali ke ruang kerjanya, yang menyatu dengan kamar pribadinya. Darmawan berencana ingin melanjutkan pekerjaannya di situ saja. Diletakkan kembali laptopnya di atas meja kerja. Baru saja ingin bersiap membuat laporan, matanya malah terpaku pada sebuah pigura kecil di sebelah laptop yang dia letakan. Terus saja dipandangi pigura photo tersebut, kesedihan mulai merambati hatinya. Ada rasa luka dan penyesalan di lu