17. Cinta Pertama

1370 Words

Ternyata tidak perlu naik ke pohon untuk mengambil buah rambutan di samping rumah Pak Kades. Pohonnya tidak terlalu tinggi, tetapi berdaun lebat dengan kulit buahnya sudah banyak yang berwarna merah. Hanya tinggal petik saja, tanpa harus beresiko terjatuh dari atas dahan. Ternyata menyenangkan kesibukan memetik buah rambutan ini, dan yang lebih menyenangkan lagi, Darmawan memetiknya dengan perempuan yang dia suka. Suka? Entahlah, hanya saja perasaan bahagia, nyaman, itu terasa saat dekat dengan Khalila yang tidak pernah dia rasakan dengan wanita lain. Mereka asyik memetik buah rambutan sambil sesekali saling mencuri pandang, lantas menebar senyuman, diakhiri dengan Khalila yang tersipu malu, hingga menimbulkan semburat merah di wajahnya. "Kamu sudah punya kekasih?" Darmawan bertanya tanp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD