BAB 42.

1165 Words

Nadia dan Pian "Assalamualaikum sayang" sapa Pian dengan senyum lebarnya yang nampak dari layar tablet yang kini ada di genggaman Nadia. "Waalaikumsalan Pi, pasti ada kabar kurang enak nih yang bakalan disampaikan kan!" tebak Nadia. Pian kalau sudah menampakkan wajah seperti itu tandanya akan ada kabar yang kurang enak di dengar karena Nadia sudah hapal karakter kekasihnya sedari SMA itu. "Tau aja kamu. Kakak bodohku itu akan mengirimku ke Paris besok, aku akan meninggalkanmu lagi lebih jauh!" Lirih Pian yang kini sudah dengan wajah bersedihnya. Nadia hanya terkekeh mendengar perkataan kekasihnya. "Bukankah sedari kita lulus SMA kamu sudah meninggalkanku jauh ke negara yang berbeda?" "Ah masa sih, iya ya aku lupa." Pian pun kini tertawa setelah menepuk jidadnya sendiri. Mereka pun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD