Sekarang ini tampak Mirele sudah mendapatkan martabak yang ia mau. Megan langsung mengajak Mirele untuk pulang ke rumah mereka. Memang saat tinggal disini nanti Megan akan tinggal di rumah Mirele selama keluarganya belum pulang. Lagipula tidak ada salahnya kan saat Megan tinggal di rumah saudaranya sendiri.
Mereka berdua sudah sampai di depan rumah, setelah memarkirkan mobil mereka langsung masuk ke dala. Terpantau saat ini Tytan belum pulang, itu berarti ia masih ngedate dengan Clarissa. Akhirnya Mirele mengambil piring di belakang dan sekarang ia sudah memindahkan martabak itu ke piring. Ia pun sekarang makan bersama dengan Megan sembari melihat film yang kini mereka putar di TV mereka.
“Sumpah ya itu kek mana kok bisa kayak gitu woy? Astaga sumpah ya itu kok bikin ngakak sih?” Tanya Megan yang mana saat ini mereka sudah selesai melihat film dan saat ini juga tampak Megan serta Mirele sedang melihat ke sinetron yang ada.
“Lo sih terlalu lama ada di luar negeri makanya cuma ngelihat kayak gitu aja lo dah ngakak. Sumpah ya rasanya gua mau ngakak tau ga sih. Ngelihat lo yang ngakak cuma karena hal yang kayak gini doang.” Ujar Mirele kepada Megan tersebut itu.
“Ya gimana dong, sumpah ini bener-bener bikin gua ngakak sih. Ya gua kan nontonnya biasanya film doang Rele. Ga pernah nonton selain film gua. Jadinya ya kayak gini aja lah gua.” Ujar Megan mengatakan hal itu kepada Mirele tersebut.
Mereka pun kini memilih film yang l;ainnya saja hingga pada akhirnya sekarang ini mereka Sudan menemukan film yang lainnya. Mereka sedang melihat film itu sampai saat ini Tytan masuk ke dalam rumah dan ia pun duduk lalu mencomot satu martabak manis yang ada di atas meja tersebut sekarang ini. Tampak saat ini ia duduk.
‘Gimana tadi bang? Nico ketemu sama si Donat?” Tanya Mirele kepada Tytan.
“Ga ketemu, soalnya pas dengar kabar dari Mirele, Nico langsung pamitan balik sama gua dan Clarissa. Jadinya ya ga ketemu.” Ujar Tytan menjawab Mirele itu.
“Hah? Donat siapa dah? Perasaan ga ada yang namanya donat ga sih?” Tanya Megan yang kini tampak bingung karena sapaan yang sangat asing ia dengar tersebut.
“Maksudnya Mirele itu Vincenzo, dia panggil dia paket sebutan donat.” Ujar Tytan yang mana kini membuat Megan tampak tertawa dengan sangat ngakak juga.
“Anjir kenapa bisa kayak gitu? Weh lo tuh ga boleh kayak gitu dong masa iya lo ganti-ganti nama anak orang gitu aja? Kenapa dah emang kok donat? Dia sweet gitu kayak donat atau gimana? Bener-bener gua mikir nih woy. Kasih tau gua ga nih.” Ujar Megan yang mana ia terus menerus menanyakan hal tersebut kepada Mirele itu.
“Eh enak aja, gua ga ada ya ganti nama anak orang. Emang dia namanya ada donatnya kok. Namanya itu Vincenzo Donathan. Kan ada nama donatnya? Ga salah dong gua?” Tanya Mirele mengatakan hal itu kepada Megan dan Megan menangguk. Benar sih jika Mirele sama sekali tidak salah jika nama Vincenzo memang itu.
“Ah berarti lo juga ga ketemu sama si Donat bang?” Tanya Mirele penasaran.
“Kalo itu gua ketemu karena tadi itu Vincenzo habis dari toilet nah terus dia ngelihat da gua sama Clarissa jadi dia sa perin dah. Terus juga tanya-tanya karena ia kayaknya agak curiga karena ada toga gelas lain disana. Gua bilang aja kalo itu gelas adiknya Clarissa yang tadi ikut makan sama teman-temannya kan.” Ujar Tytan itu.
“Hahaha dan dia percaya gitu aja bang?” Tanya Mirele diangguki oleh Megan pada saat ini. Kini tampak Mirele sedang ngakak karena ia sedang merutuki kebodohan yang dibuat oleh Vincenzo. Bisa-bisanya dia ditipu dengan mudahnya oleh Bang Tytan. Lalu yang bikin Mirele bingung sebenarnya itu adalah bisa-bisanya Vincenzo menjadi cowok yang sangat digilai oleh cewek-cewek yang lainnya itu. Bahkan ia juga mempunyai julikan sebagai Sang Penakluk.
Apa hebatnya dia sih, perasaan dia biasa aja deh. Ga ada hebatnya. Batin Mirele itu.
“Udah deh mending tidur, lo kan besok masih ujian Rele. Udah matiin TV terus pada tidur semua. Udah jam dua belas malem nih.” Ujar Tytan kepada mereka berdua. Akhirnya mereka pun melakukan yang diminta oleh Tytan. Mereka sudah berada di tempat tidurnya masing-masing. Kini Mirele tampak sudah tidur dan masuk ke dalam alam mimpinya. Begitu juga dengan Tytan dan Megan yang sudah tidur pulas saat ini.
Pagi hari akhirnya tiba, pagi buta seperti ini Vincenzo sudah menelefon Raka dan Gevin agar mereka cepat bangun karena hari ini merka harus berangkat pagi sekali untuk menunggu Nico mengantarkan cewek itu ke sekolah mereka, SMA Garuda. Maka dari itu pada pukul lima ini Vincenzo sudah menelefon mereka berdua.
“Apa sih woy, masih ngantuk anjir gua, elah pagi buta kayak gini ngapain dah ini orang ngajak video call. Kurang kerjaan bener sih.” Ujar Raka saat dirinya kini mengangkat panggilan video dari Vincenzo kepadanya dan juga pada Gevin itu.
“Ya bangunin lo pada lah, paket hanya lagi. Aduh ini si Gevin belum bangun apa gimana dah.” Ujar Vincenzo tersebut, tapi untung saja tak lama kemudian Gevin mengangkat panggilan dari Vincenzo tersebut. Sekarang ini Vincenzo yang sudah segar itu melihat wajah baru teman-temannya tersebut. Ia sekarang menggelengkan kepalanya. Benar-benar sangat membuatnya heran karena mereka masih setenagh bangun. Padahal yang memberi ide untuk berangkat pagi adalah mereka-mereka ini.
“Ya elah gua kira lo ga beberan eh ternyata beberan. Benturan deh masih ngantuk ini.” Ujar Raka kepada Vincenzo. Kini Vincenzo memberi waktu mereka sebentar karena tidak ada salahnya juga lagi pula mereka bisa berangkat jam enam kurang lima belas menit nanti. Lagi pula juga tidak ada yang berangkat jam kurang dari jam itu juga. Jadi seharusnya mereka nanti bisa menemukan siapa cewek yang diantar jemput oleh Nico tersebut. Vincenzo masih memberi waktu kepada mereka hingga lima belas menit kemudian Vincenzo benar-benar membangunkan mereka.
Mereka berada pun terpaksa untuk bangun dan saat ini mereka berdua sudah menggunakan baju seragam mereka setelah tadi mereka sudah selesai mandi juga. Kini tampak mereka berangkat menuju ke sekolah mereka sekarang ini dari rumah.
Sementara itu pagi ini Mirele sudah bangun, ia bangun juga karena dibangunkan oleh Megan. Entah kenapa Megan sepertinya sangat semangat untuk mengantarkan Mirele pergi ke sekolah karena saat ini tampak Megan membangunkan pagi-pagi dan menyuruh Mirele untuk bangun terus cepat-cepat berangkat ke sekolah juga bersamanya yang akan mengantarkan Mirele. Mirele kini sudah pergi ke kamar mandi.
Setelag sekitar lima belas menit ada di kamar mandi, akhirnya sekarang ini Mirele keluar dengan baju seragamnya dan terlihat bahwa saat ini Megan sedang menonton kartun sembari tiduran di kasurnya. Namun Megan sudah siap dengan bajunya untuk mengantarkan Mirele. Jadi tinggal menunggu Mirele siap saja nanti.
“Lo sebenarnya mau ngapain deh kok rapi amat sih?” Tanya Mirele tersebut.
“Nganter lo lah, eh tapi juga gua mau ngasi berkas kepindahan gua juga sih nanti. Jadinya gua bakalan masuk juga. Sekalian lah sarapan aja di sekolah lo biar gua bisa ngerasain makanan disana ya.” Ujar Megan pada Mirele dan benar saja bahwa sekarang ini Megan ada maunya. Sudah Mirele duga juga sebenarnya sedari tadi.
“Yen dasar, ya udah deh iya. Yok lah kita berangkat. Eits bentar dulu, gua belum paket make up hehehe.” Ujar Mirele yang kini tampak tertawa kepada Megan.
“Yeee dasar cewek, jangan lama-lama loh ya.” Ujar Megan diangguki Mirele. Kini Megan tampak keluar dari kamar Mirele dan saat ini Tytan juga keluar dari kamarnya. Ia melihat Megan yang tampak rapi ini dengan sangat heran saat ini itu.
“Lo mau nganterin Mirele dah kayak mau ngapelin anak orang aja dah. Rapi amat lo.” Ujar Tytan kepada Megan yang mana hal itu membuat Megan kini tertawa.
“Ya sorry aja nih ya gua kan mau ngumpul berkas juga nanti. Jadi ya kan gua harus rapi dong. Ntar belum masuk gua udah dikira apa aja dah.” Ujar Megan itu.
“Lah tapi ini masih jam segini, ga pada makan di rumah lo berdua?” Tanya Tytan dan sekarang ini Megan mengatakan bahwa mereka akan makan di sekolah.
“Ya udah dah terserah lo pada. Gan, ingat ya hati-hati berangkatnya nanti. Jangan ngebut ya lo.” Ujar Tytan dan Megan memberikan dua jempolnya. Kini Mirele keluar dari kamarnya dan ia berpamitan pada Tytan. Setelah itu sekarang ini tampak Mirele sudah bersama dengan Megan di lantai bawah. Mereka sama-sama sedang menggunakan sepatu mereka. Setelah sudah siap, akhirnya mereka keluar dan saat ini tampak Mirele dan Megan sudah berada di motor yang dikendarai oleh Megan itu.
Ya, hari ini mereka berangkat menggunakan motor, hal itu dikarenakan Mirele sekali-kali ingin berangkat menggunakan motor. Jujur saja ia belum pernah sama sekali berangkat menggunakan motor karena tidak mungkin juga ia diantar oleh Nico denga menggunakan motor dulu karena Nico tidak boleh terlihat di area Garuda itu.
“Ah senang banget gua rasanya bisa berangkat paket motor gila.” Ujar Mirele.
“Hahaha lo itu kayak belum pernah make motor aja sih ke sekolah.” Ujar Megan yang memang benar adanya bahwa ia belum pernah menggunakan motor juga.
“Ya emamng belum pernah kali gua, ah untung aja lo balik Megan. Ga tau deh kalo lo ga balik mungkin gua berangkat ke seolah bakalan pakai mobil terus karena Nico ga mungkin antre jemput gua paket motor. Nanti yang ada dia bonyok lagi disana. Berabe udah lah kalo kayak gitu. Jadinya ya udah ambil amannya aja deh.
“a***y kasihan amat lo, jadi gua ini jadi malaikat kan ya. Ah emang cocok kok gua jadi malaikat gini. Dah ganteng bener deh gua pokoknya tuh.” Ujar Megan itu.
Mereka masih berada di jalan pada saat ini, sementara itu sekarang ini Vincenzo sudah berada di depan gerbang Serikat bersama dengan Raka dan juga Gevin. Mereka sudah menunggu cukup lama tapi tampak belum ada tanda-tanda cewek yang diantar oleh Nico. Namun mereka masih ada di gerbang sana, duduk sembari mengamati. Namun hal yang mereka lakukan itu juga diamati oleh cewek-cewek disana yang mana mereka sangat senang karena pagi-pagi sudah mendapatkan asupan ketampanan.
“Wah gila bener deh itu kenapa bisa Vincenzo ganteng.” Ujar Erika tersebut.
“Iya bener banget kayak ga bisa bahan buat ga memiliki, tapi memiliki dia juga susah banget rasanya.” Ujar Neli yang diangguki oleh yang lainnya pada saat ini juga.
Pandangan mereka yang awalnya hanya menatap ke arah Vincenzo dan teman-temannya itu sekarang ini sudah teralih ketika mereka melihat ada satu cewek yang diantarkan oleh cowok dengan motor gedenya dan merka masuk sampai ke parkiran. Padahal cowok tersebut tidak memakai baju seragam. Kini mereka pun penasaran.
Saat mereka melihat ke cowok itu betapa senangnya ganti mereka ketika sekarang ini mereka mendapatkan tambahan asupan ketampanan dari cowok yang sebelumnya belum pernah mereka kenal itu. Cowok itu kini tampak berjalan masuk bersama dengan cewek Disampingnya itu. Mereka benar-benar ini pada cewek itu.
Cowok yang sedari tadi mereka bicarakan adalah Megan yang memang sudah sampai di sekolah bersama dengan Mirele. Kini mereka berdua langsung pergi ke kantin karena perut mereka sudah minta diisi sedari tadi, sekarang ini mereka sudah berada di kantin dan sedang menunggu pesanan makanan mereka akan datang nanti.