Butuh penjelasan lain

1179 Words
Dari semua orang yang ada di ruangan tersebut hanya Emanuel dan Stefan Maxim Grigory yang tidak terpengaruh tetapi mereka juga tidak bisa dikatakan bersikap tidak peduli karena dari Emanuel sendiri terlihat dirinya bersikap waspada dengan memegang lengan Rosemary. “Jadi kau datang ke sini? Untuk apa, mencoba menarik perhatian ayahku atau kau mencoba membujuk Tiara agar menolak diriku?” Ucapan Lev yang dingin menyadarkan Rosemary yang sejak tadi hanya diam seperti patung. Dia masih tidak percaya bahwa lelaki yang menjadi kekasih Tiara adalah Lev. Apakah Biana dan Emanuel sudah mengetahuinya? Tanpa sadar Rosemary berpaling dan melihat Emanuel terlihat menatap Lev tajam. Dia seoleh tidak terima dengan ucapan Lev yang mengada-ada. Mata Rosemary kini tertuju pada Tiara yang menatapnya tidak mengerti. Dengan suara yang terdengar asing, Rosemary mulai berbicara pada Tiara walaupun matanya kini menatap tajam ke arah Lev. “Apa kau akan menjauhi Lev kalau tahu dia adalah lelaki yang pernah menghancurkan masa depanku?” “Lev menghancurkan masa depanmu? Bagaimana mungkin? Dia tidak seperti yang kau bayangkan. Dan aku sudah mengenalnya sejak lama,” jawab Tiara. Dia terlalu bingung dengan semua kejadian yang ada di depannya. Dan mengapa Lev harus menyerang Rosemary dengan kata-katanya yang tajam? “Kau dengar, tidak ada alasan kau mengatakan bahwa kedatanganku bisa membuatnya menolakmu. Tapi maaf, aku sudah terlanjur bicara siapa dirimu bagiku.” Seandainya saja tatapan mata bisa membuat orang terluka, sudah pasti Rosemary akan menderita cukup parah karena begitu tajamnya sinar mata Lev. “Dasar perempuan licik. Kau tahu bahwa wanita yang aku sukai adalah Tiara dan kau sengaja menghancurkan kebahagiaan kami dengan datang seperti ini. Apa yang kau inginkan sebenarnya.’ Ada gerakan yang dirasakan Rosemary dari arah sampingnya dna Rosemary yakin Emanuel akan membalas ucapan Lev. Dengan sapuan tangan yang pelan, Rosemary melarang Emanuel terlibat. “Licik, bukan. Aku bukan perempuan licik. Aku hanya seorang anak perempuan yang dipaksa datang untuk berkenalan dengan keluarga kekasihnya.” “Siapa yang tahu kalau kekasih ibuku adalah lelaki yang sama yang nyaris aku penjarakan karena tindakan asusila yang dia lakukan pada anaknya.” Ketakutan Rosemary seperti tidak berarti pada saat dirinya marah dengan keadaan yang menurutnya tidak adil. Mengapa Tiara harus menjalin hubungan dengan lelaki yang sudah membuatnya hancur sekaligus sudah membuatnya punya anak pada saat dirinya belum siap. Kemudian Rosemary menyadari bahwa ada orang lain yang berdiri mendengarkan segala perdebatan mereka dan Rosemary menyapanya dengan suara dingin. “Saya yakin Tuan adalah keluarga dari kekasihnya Tiara. Perkenalkan, nama saya Rosemary dan saya adalah anak perempuan Tiara, wanita yang menjadi kekasih putra Anda.” “Saya tidak mengatakan kalau saya merestuinya karena saya tahu siapa anak Tuan. Jadi saya serahkan pada Tuan apakah akan membiarkan mereka hidup bahagia ataukah membiarkan Tiara menderita sendirian sementara anak Tuan gembira sendirian. Permisi!” “Tunggu Rosemary. Siapa kau hingga berani bersikap kasar di sini.” “Siapa aku? Aku yakin kau sudah tahu dengan jelas. Jadi sangat memalukan kalau kau masih bertanya siapa aku,” jawab Rosemary sinis. Jawaban Rosemary yang tidak terduga membuat emosi Lev naik dan dia langsung memegang tangan Rosemary kasar. Emanuel yang melihatnya segera bertindak tetapi Rosemary mencegahnya. “Aku tidak percaya Tiara punya anak perempuan seperti dirimu. Memalukan!” “Siapa yang memalukan. Kau atau Tiara? Jujur aku yang seharusnya berkata seperti itu.” “Apa maksudmu?” “Sadarlah bahwa kau terlalu kotor untuk menjadi suaminya Tiara,” jawab Rosemary berani. “Kurang ajar. Kau…kau pikir dirimu bersih? Kenapa kau tidak berkaca sebelum bicara. Aku yakin kau punya rencana tersembunyi dengan membawanya kesini. Aku ingin tahu apakah kau puas dengan menjadi budaknya.” Cibiran dan penghinaan yang dilakukan Lev mendapat balasan ayunan telapak tangan Rosemary yang mendarat keras di pipinya. Bukan saja Lev yang terkejut melihat semuanya tetai juga Emanuel yang berdiri di sampingnya. “Bagiku dia adalah majikan yang sangat baik. Dia tidak menjadikan diriku sebagai budaknya tidak seperti dirimu. Kau pikir dirimu pantas disandingkan dengannya? Bagiku kau tidak lebih daripada orang paling hina di mataku.” Sambil mengangkat Yuri yang sejak tadi berdiri di sampingnya dengan wajah bingung, Rosemary meninggalkan restoran dan berjalan kembali menuju kamarnya. Tidak ada keinginan di dalam hatinya untuk bicara dengan Tiara. Rosemary terlalu marah karena Tiara tetap memaksakan kehendaknya untuk terus bersama dengan Lev tanpa mengatakan keadaan dirinya yang sebenarnya. Sebelumnya Rosemary ingin Tiara bahagia tetapi dia juga mengharapkan ibunya jujur pada kekasihnya. Mengetahui siapa yang akan menjadi suami Tiara, membuat Rosemary kasihan bahwa ibunya akan menderita apabila terus bersama dengan Lev. Rosemary yang terus berjalan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya begitu tangannya yang sedang menggendong Yuri ditahan dari samping. “Biarkan aku yang menggendongnya.” Tanpa banyak bicara, Rosemary menyerahkan Yuri pada Emanuel. Dia yakin dengan Emanuel, Yuri akan aman dari jangkauan tangan lelaki yang sejak dia tiba terus menatapnya tajam. Tubuh Rosemary tiba-tiba gemetar begitu teringat dengan isi pesan yang ada di ponsel lamanya. Apakah ayahnya Lev yang sudah mengirim pesan tersebut. Dengan kata lain, ayahnya Lev sudah tahu tentang keadaan dirinya. Stefan Maxim Grigory tahu tentang keadaan dirinya tetapi tidak tahu ada dimana dia sejak meninggalkan Indonesia. Apakah Maxim akan mengambil Yuri darinya? Tidak akan. Rosemary tidak akan membiarkan seorangpun mengambil Yuri darinya dan dengan alasan apa pun juga. Di belakang mereka, Tiara berjalan cepat meninggalkan Lev tetapi dia tidak bisa mencapai Rosemary karena tangannya ditahan oleh Lev. “Mau kemana? Kau masih menganggapnya sebagai anak setelah sikapnya tadi? Aku tidak percaya anakmu seperti itu. Apa yang kau harapkan darinya setelah kau memberikan semuanya?” “Kau salah Lev. Aku bahkan belum pernah memberikan apa pun padanya. Bahkan tawaran untuk menyewakan rumah untuknya saja dia tolak. Jadi apa yang sudah aku berikan padanya selain kesedihan dan kesepian?” Dengan tekad yang kuat, Tiara melepaskan tangan Lev dan mulai melanjutkan langkahnya menyusul Rosemary. Dia tahu dimana kamar Rosemary sehingga Tiara memutuskan untuk datang langsung. Banyak pertanyaan yang ada di dalam benaknya dan membutuhkan jawaban walaupun Tiara sendiri tidak yakin kalau Rosemary mau bertemu dengannya apalagi menjawab pertanyaannya. Sementara itu, Maxim menatap Lev dengan sikapnya yang mengejek. “Saipa yang akan kau pilih? Aku tidak percaya kalau kau tidak pernah tertarik pada Rosemary. Sekarang aku ingin tahu apakah Rosemary yang kau cari di Paris dan juga di perusahaannya Emanuel?” “Aku menduga bahwa kau tertarik pada Tiara karena melihat wanita muda yang tidak bisa kau miliki sekaligus sudah membuatmu nyaris di penjara.” “Rosemary memang memiliki kemiripan dengan Tiara walaupun hanya sedikit. Tetapi antara kau dengan anak yang datang bersama Rosemary, bisa dikatakan kalau anak tersebut adalah duplikat dirimu.” “Apa maksud Papa yang sebenarnya?” “Maksudku sudah jelas bahwa kau memiliki anak dari Rosemary yang sekarang sudah besar. Apa kau tidak punya keinginan untuk memilikinya? Terus terag aku sangat mengharapkan dia bersamaku dan bukan dengan Emanuel.” “Bagaimana Papa yakin kalau anak itu adalah anakku sementara aku tahu bahwa Rosemary tidak hamil saat itu.” “Kau yakin kalau Rosemary tidak hamil denganmu?” Pertanyaan Maxim membuat Lev diam. Dia tahu dan masih mengingatnya dengan jelas pada saat Rosemary mengatakan kalau dia hamil. Tapi siapa yang percaya sementara dia melihat Rosemary berada di dalam pelukan lelaki lain?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD