Cinta Rosemary

Perhatian Emanuel

Rosemary dan Ezme sudah pergi dan yang masih terlihat oleh Lev adalah warna mantel yang dipakai keduanya tetapi mengapa Lev merasa dirinya seperti ditinggalkan oleh bagian hatinya yang lain?

Suara tawa yang tidak jelas keluar dari mulutnya. Tubuh Tiara belum lagi dimakamkan tetapi dia sudah memikirkan wanita lain. Atau apakah di dalam bawah sadarnya dia belum bisa melupakan Rosemary.

Bagaimana Rosemary membuatnya tidak berdaya di negara lain dengan menjadi tahanan kota bahkan Rosemary yang bukan siapa-siapa telah berhasil membuatnya melanggar sumpahnya sendiri dengan mengemis kebebasan padanya dengan cara yang membuatnya malu.

Selama ini secantik dan sebesar apa pun pengaruh yang dimiliki oleh wanita yang bersamanya bahkan seberapa besar pengaruh scandal yang dia timbulkan tidak pernah dia menukar kebebasannya dengan cara menikah.

Apakah begitu besar arti seorang Rosemary sehingga Lev tidak bisa melupakannya walaupun dengan cara dan penyebab yang berbeda?

Lev membenci dan marah pada Rosemary karena wanita itu terlalu memandang tinggi dirinya sementara dia tahu bahwa dia adalah satu-satunya lelaki yang berhak atas tubuhnya dan pengakuan tersebut terjadi sejak dia melihatnya di rumah Anggoro.

Namun, Rosemary bahkan menolaknya hingga dia bertekad menaklukkannya. Sayang sekali dia salah perhitungan. Bukan penerimaan secara suka rela melainkan sebuah tindakan yang membuatnya tidak bisa pulang.

Lev masih sibuk menganalisa tentang kebencian dan kemarahannya dengan Rosemary tanpa dia sadari ayahnya sedang menyusun rencana agar Rosemary dan anaknya bisa tinggal bersamanya.

Maxim akan menghalalkan segala cara pada saat dia melihat kecantiiikan yang dimiliki oleh Rosemary dan ambisinya yang positif.

Maxim hanya akan menerima  sementara ayahnya sendiri sudah mulai melakukan gerakan yang membuat Emanuel gerah sekaligus memperketat penjagaan terhadap Yuri.

Emanuel yang masih berada di rumah Biana melihat seorang lelaki dengan sikap dan gelagat yang membuatnya penasaran.

Dengan langsung, Emanuel menyuruh anak buahnya yang selalu berjaga di luar mengamankan lelaki yang sudah seharian membuatnya gemas dan ingin menguyek-uyek hidungnya karena berusaha ingin tahu.

“Siapa yang menyuruhmu!”

Seringai sinis sekaligus mengandung ejekan diberikan oleh lelaki itu sehingga Emanuel harus menambah sifat toleransinya.

“Di wilayahmu kau bisa saja melakukan yang kau inginkan bahwa menjadi bisu sampai mati-pun aku tidak peduli tetapi di sini…kau wajib menjawab pertanyaanku!”

“Kau bukan Tuanku jadi aku tidak memiliki kepentingan menjawab pertanyaanmu!”

Bantahan yang diberikan oleh lelaki itu semakin membuat Emanuel gemas. Dari logat bicara dan juga ras yang dimiliki lelaki itu, Emanuel bisa memastikan kalau mereka bukan berasal dari negara yang sama dan Emanuel curiga lelaki itu adalah orang suruhan Maxim Grigory.

“Kau memang bukan anak buahku karena aku pasti tidak akan pernah merekrut seorang bawahan seperti-mu. Aku heran bagaimana bisa kau bekerja padanya. Apa dia sudah kehilangan taji-nya?”

Jawaban dari Emanuel sangat tidak terduga. Dia masih bisa mengendalikan emosinya sementara dia tahu keselamatan Yuri menjadi taruhannya.

Mata lelaki itu terlihat tidak terima dengan ucapan Emanuel. Siapa lelaki perlente itu hingga berani menghina atasannya. Dalah hatinya dia tidak terima karena Emanuel sudah mengatakan penilaiannya tentang Maxim.

Lelaki yang bernama Anzor tidak mengenal siapa Emanuel yang sebenarnya. Yang dia ketahui Emanuel sebagai petani modern sementara identitas yang lainnya hanya menjadi rahasia paling gelap yang dimiliki oleh Emanuel dan hanya Maxim yang mengetahuinya.

“Apa hasilnya?”

“Hasil apa?”

“Apakah aku harus bertanya lagi atau kau memang sangat memerlukan pertanyaan dariku?”

Kalimat yang tidak jelas membuat Anzor terdiam. Ada nada yang tidak biasa pada suara Emanuel yang membuatnya waspada.

Suara tawa yang tidak biasa terdengar dari mulut Emanuel pada saat dia mendekati Anzor.

“Katakan pada Tuanmu, Aku tidak akan tinggal diam dengan cara yang dia lakukan. Aku tidak mengancam tetapi hanya memperjelas bahwa yang dia masuki bukan daerah yang aman untuknya.”

Dan Emanuel-pun meninggalkan Anzor bersama dengan anak buahnya yang akan mengawalnya kembali ke negaranya.

Apakah Emanuel sebaik itu?

Setiap orang memiliki cara masing-masing menangani musuhnya. Bagaimana Emanuel sebenarnya, hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya dan salah satunya adalah Grogory.

Emanuel berharap dengan melepaskan Anzor, dia bisa memberi peringatan pada Grigory tanpa harus diketahui public.

Sesuai janjinya, Emanuel tidak meninggalkan Yuri sendirian sebelum Rosemary kembali dia justru menambah penjaga agar Yuri terjamin keamanannya.

Sepanjang hari, Yuri selalu bertanya tentang kapan Rosemary pulang sampai akhirnya Emanuel mengajak Yuri pergi ke kantor dan di sana dia bertemu dengan Sofia yang langsung menatapnya heran.

“Anak siapa?” bisik Sofia begitu dia mengalihkan matanya dari Yuri.

“Rosemary.”

“Rosemary…salah satu sutradara di rumah produksimu?” tanya Sofia.

“Benar. Bukankah kau sudah mengenalnya.”

“Tapi…bagaimana kau bisa sedekat ini dengan anaknya? Lalu dimana ibunya sekarang?”

Apakah Emanuel akan menyembunyikan kenyataan yang ada? Tidak. Yuri adalah putranya Lev yang dilahirkan Rosemary di dalam perkawinan mereka dan tidak ada yang salah dengan semuanya.

“Aku dekat dengannya…kebetulan aku sudah mengenalnya sejak dia dilahirkan. Sementara ibunya sendiri, aku yakin tengah malam nanti dia dan Ezme akan tiba di kota ini kembali.”

“Aku tidak mengerti. Kau sudah dekat dengan Yuri sejak anak itu lahir, apakah kau menyukai ibunya?”

“Sangat menyukainya hingga aku rela melakukan apa saja asalkan Rosemary bisa tersenyum dan meninggalkan senyum dinginnya.”

“Dan, dia sendiri?”

“Dia hanya menganggapku sebagai teman. Baginya aku terlalu baik dan sempurna untuk dia yang memiliki banyak kesalahan dan juga kekurangan.”

“Lalu kau mengalihkan perhatianmu pada Ezme?”

“Aku dan Ezme tidak ada istilah mengalihkan perhatian. Aku kenal Rosemary karena memaksa ikut pergi bersama Ezme ke rumah sakit pada saat dia mendapat kabar kalau Rosemary melahirkan. Ezme terlalu baik bila menjadi pelarianku.”

“Dan?”

“Dan sampai sekarang hubungan kami bertiga tetap baik.”

“Lalu…kenapa aku berpikir kalau wajah Yuri sangat mirip dengan Lev? Apakah karena Rosemary mengagumi dan mengidolakannya?”

“Wajah Yuri memang sangat mirip dengan Lev bahkan sejak usianya baru berumur sekian minggu,” jawab Emanuel.

“Jadi Rosemary sangat mengidolakan Lev sehingga wajah anaknya sangat mirip? Aku tidak percaya kalau dari suka wajah anak yang dikandung bisa sangat mirip dengan orang yang disukainya.”

Kalimat Sofia membuat Emanuel tertawa. Pada kenyataannya Yuri adalah anak kandung Lev dan kemungkinan wajah mereka mirip karena mereka punya hubungan darah.

“Noel, kenapa kau selalu tertawa, apa yang tidak aku ketahui?”

Mata Emanuel mengawasi Yuri yang sibuk dengan berbagai mainan yang dia letakkan di atas sofa yang ada di runga kerja Emanuel.

“Yuri memang anaknya Lev dan lelaki itu baru mengetahuinya pada saat Rosemary datang untuk melihat calon suami ibunya.”

“Dan?”

“Dan Maxim tahu kalau dia sudah punya cucu sementara hubungan Lev dan Tiara langsung memburuk dan kini Rosemary terpaksa meninggalkan Yuri padaku karena dia tidak mau membawa Yuri pada saat dia melihat ibunya untuk terakhir kalinya.”

“Kenapa Maxim? Noel, tidak bisakah kau mengatakan langsung padaku? Kalimatmu membuatku bingung bahkan sama sekali tidak aku mengerti,” keluh Sofia.

Akhirnya Emanuel menjelaskan bagaimana hubungan antara Rosemary dan Lev dan juga siapa ibunya hingga Sofia nyaris jatuh karena terkejut.

“Ini bukan cara Rosemary mengada-ada, kan?”

“Bukan. Ingat waktu aku tanya apakah Lev memiliki scandal? Aku bertanya karena penasaran dengan wajah Yuri.”

Sangat lama dan Sofia menjadi orang terakhir yang mengetahuinya.

“Apakah setelah kematian Tiara, Lev akan memaksa menikahi Rosemary atau mengambil anaknya tanpa peduli pada ibunya?”

“Aku khawatirkan yang terakhir tetapi bukan Lev yang melakukannya melainkan Maxim.”

“Kau tidak berniat membuat perhitungan dengan Maxim, kan?”

Apakah Emanuel berniat membuat perhitungan? Hanya waktu yang bisa menentukan dan semuanya hanya akan terjadi pada saat Maxim melewati batas.