Setelah membanting pintu, Janna mencoba menenangkan dirinya. Dadanya terasa sesak karena penuh dengan kemarahan terhadap Sarita, sehingga membuatnya bergerak kesana-kemari untuk mengeluarkan energi kemarahannya yang terpendam. Jeffry langsung menyambar sebuah selimut tipis dan segera menutupi bagian tubuh bawah Janna yang tak mengenakan apapun. Dipeluk Jeffry, perasaan Janna terasa semakin marah. Ia memukuli d**a Jeffry dan berusaha sekuat tenaga untuk tak berteriak atau menangis. Ia tak ingin Sarita menang karena sikapnya benar-benar mengganggu perasaannya. Ia tak ingin Sarita yang mungkin masih berada diluar sana, menganggap bahwa setelah ucapannya Janna dan Jeffry bertengkar karena membela Sarita. “Apa-apaan kamm…” belum sempat Jeffry berkata-kata Janna segera membungkam mulut suami