"Awal Kebohongan"

1023 Words
Steven membawa Gressa untuk keluar bersama dengannya. Mata lelaki itu menatap pada beberapa wartawan yang mengikuti dirinya. Pengaruh keluarga Roberto memang luar biasa sekali. Keluarga yang memiliki kekuasaan di negara ini dan bisnis mereka juga kekayaan mereka sering diperbincangkan. Tidak heran, kalau masalah sekecil kemarin membuat media berbondong untuk mengulik kehidupan keluarga Roberto dan pelakon utamanya dalam rumor sialan itu adalah dirinya sendiri; Steven Hans Roberto— sang pewaris utama keluarga Roberto yang memiliki gudang prestasi dan juga penghargaan yang didapatkan olehnya sebagai pebisnis muda yang begitu sukses membawa perusahaan Roberto Company yang bergerak diberbagai bidang dalam menuju kesuksesan. “Kalian mau bertanya tentang apa?” tanya Steven menatap pada para wartawan tersebut. “Maafkan kami mengganggu waktu anda. Siapa wanita yang ada di samping anda ini? Dan apakah benar anda penyuka sesama jenis dan impoten? Lalu benarkah kalau keluarga anda tidak seperti yang dibicarakan selama ini. Keluarga anda kejam dan memperlakukan para wanita yang pernah menjadi istri anda dengan cara tidak baik.” Steven menatap datar semuanya, lalu menarik pinggang Gressa semakin dekat padanya. “Perlihatkan senyumanmu sayang.” Bisik Steven dan setelahnya Gressa tersenyum manis pada awak media. “Perkenalkan wanita yang cantik di samping saya adalah calon istri saya. Namanya Gressa Haliona, mungkin kalian semua sedang bertanya di dalam hati setelah saya mengatakan ini. Kenapa saya begitu cepat sekali menikah setelah saya bercerai dengan mantan istri saya enam bulan lalu. Saya tidak bisa untuk terfokus tentang perceraian yang sedang rama juga dibahas sekarang. Saya tidak menduga kalau para wanita itu membicarakan hal yang membuat nama saya dan keluarga saya menjadi buruk. Tidak seperti apa yang mereka katakan. Tapi ya sudahlah, saya tidak mau membahas. Yang terpenting saya akan menikah dengan Gressa— wanita yang dipilih oleh hati saya. Bukankah begitu sayang?” Steven meremas pinggang Gressa menyuruh wanita itu untuk berbicara sekarang. Gressa mengangguk. “Ya, kami akan menikah sekarang. Saya dan Tu— maksudnya Steven saling mencintai.” Awal kebohongan Gressa, membuat Gressa menguatkan dirinya untuk mengatakan kebohong-bohongan yang lainnya. “Bagaimana awal kalian bertemu. Bukankah Tuan Steven baru bercerai enam bulan yang lalu. Tapi bagaimana bisa Tuan Steven bisa langsung jatuh hati pada Nona Gressa?” Pertanyaan sampah! Namun Steven tetap tersenyum dan berdehem pelan. “Apakah ada alasan untuk jatuh cinta? Tidak ada. Untuk bertemu pertama kali. Gressa adalah pekerja di rumah orang tua saya. Dia selalu menyiapkan makanan dan minuman untuk saya, selama saya di rumah orang tua saya setelah bercerai. Saya bersedih akan perceraian saya yang terjadi ketiga kalinya. Padahal saya begitu berharap sekali dengan pernikahan saya tersebut, untuk bisa selamanya saling mencintai dan menjaga. Tapi sayang sekali, pernikahan saya dan dia tidak berjalan seperti apa yang saya inginkan.” Steven memasang wajah sendunya. Gressa yang melihat itu merasa takjub dengan akting yang dilakukan oleh Steven sekarang. Lelaki itu lebih pantas untuk menjadi aktor dibanding menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Para wartawan tampak memasang wajah iba mereka pada Steven. Berhasil! Steven memang pandai untuk menipu daya orang-orang yang ada di depannya sekarang. “Apakah Nona Gressa yang begitu perhatian pada anda, membuat anda pada akhirnya jatuh cinta padanya?” Steven tertawa kecil. “Kalian pandai sekali menebak. Kalian tahu mantan istri saya, yang selalu saja mementingkan pekerjaan dan juga dia yang suka liburan. Tidak ada waktu untuk saya, membuat saya ternyata membutuhkan sosok wanita yang penuh perhatian dan kasih sayang pada saya. Gressa adalah wanita yang tepat untuk saya. Terima kasih sayang.” Cup! Satu kecupan diberikan oleh Steven di pipi Gressa. Tubuh Gressa menegang ketika dirinya mendapatkan kecupan dari Steven di pipinya. Lelaki itu semakin mendekatkan tubuh mereka. “Kalian begitu serasi sekali. Saya yakin, kalau pernikahan kalian akan berhasil setelah ini. Tuan Steven, kapan rencananya kalian berdua melangsungkan pernikahan yang bahagia ini?” tanya wartawan. “Rencananya dua bulan lagi. Kami sudah memutuskan untuk segera menikah. Saya bukan anak kecil lagi yang main-main tentang hubungan. Lebih baik segera memutuskan untuk menikah. Dibanding berpacaran tidak ada gunanya sama sekali. Bukankah begitu?” tanya Steven memperlihatkan dirinya yang begitu mengharapkan pernikahan ini dan mencintai Gressa. “Benar sekali Tuan. Lebih baik untuk segera menikah. Dibanding terlalu lama bermain dengan hubungan yang tidak jelas. Terima kasih sekali lagi, saya harap pernikahan anda kali ini sesuai yang diharapkan. Nona Gressa, kami ingin bertanya. Apakah Tuan Steven baik dan apakah yang digosipkan tentangnya benar atau tidak?” Steven meremas pinggang Gressa. Gressa menelan salivanya dan tersenyum manis. “Semua yang dikatakan oleh mantan istri Steven tidak benar adanya. Bahkan dia ini terlihat mencintaiku. Dia bahkan sangat tidak suka dengan hubungan sesama jenis. Bagaimana bisa gosip itu muncul?” Gressa tertawa renyah. Dalam hatinya dia mengutuk dirinya yang begitu pandai berbohong. Ayah dan Ibu selama ini tidak pernah mengajarkan Gressa untuk berbohong. Tapi semenjak mengenal Steven, Gressa harus mulai untuk berbohong dan meyakinkan orang-orang yang terlibat dengan Steven tentang pernikahan yang akan dijalani oleh Gressa dengan Steven. “Benarkah? Dan apakah benar kalau Tuan Steven impoten?” tanya salah satu wartawan. Gressa mengaruk pelipisnya. Pipinya memerah, tidak tahu harus menjawab apa. Impoten? Bahkan Steven ini seringkali bersikap kurang ajar pada dirinya. Lelaki itu seringkali menyentuh bagian yang terbuka di diri Gressa setiap kali ada kesempatan. “Itu kebohongan juga. Calon suami saya tidak impoten. Dia sehat dan juga—” “Tidak perlu dijawab Nona. Kami mengerti.” Tawa beberapa wartawan terdengar. Steven bertepuk di dalam hatinya. Mendengar jawaban Gressa yang begitu bagus sekali. Memang Steven tidak salah memilih calon istri kali ini bukan? Wanita yang lemah dan mudah untuk diajak kerja sama dalam pernikahan yang harus tampak bahagia dan saling mencintai. “Kami harus pergi sekarang. Masih banyak yang harus kami lakukan. Bukan hanya menjawab pertanyaan kalian saja. Kami harus melihat beberapa Wedding Organizer dan cincin pernikahan.” Ucap Steven, membawa Gressa masuk ke dalam mobil terlebih dahulu. Gressa masuk ke dalam mobil dan masih memasang senyuman palsunya. Ketika melihat para wartawan itu memperhatikan dirinya yang sudah masuk ke dalam mobil. Tuhan… maafkan Gressa, telah berbohong dan membuat Gressa menjadi hambamu yang tidak jujur. Gressa menghela napas pelan. Kebohongan awalnya yang berhasil dan Gressa harus melaksanakan kebohongan selanjutnya menjadi calon istri sekaligus calon menantu untuk keluarga Roberto.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD