Bianca menatap Arsen dengan mata yang melebar. Rasanya dia ingin meluapkan rasa sakit yang ada di hatinya. “Sejauh mana aku berarti untukmu? Untuk apa semua ini dilanjutkan jika hanya saling menyakiti?” Bianca memutar kepalanya menatap ke arah perumahan yang ada di seberang apartemen. “Kamu akan mengetahuinya dalam waktu dekat. Satu hal yang pasti adalah, kita tidak akan pernah berpisah!” tegas Arsen dengan suara yang bergetar. Hatinya terasa sakit setiap kali wanita itu mengucapkan kalimat perpisahan. “Jangan mencariku jika aku pergi,” ucap Bianca sambil melangkah dari tempatnya berdiri. Dia berjalan melewati Arsen dan hendak menuju ke kamar kembali. Sebelah tangan Arsen menangkap tubuh kurus Bianca. Arsen meraba tubuh istrinya dengan mata terpejam. Dia sudah memberikan makanan yang b