Bianca terkejut mendengar ucapan Arsen. Dia lebih memilih untuk diam sambil menikmati makanan yang telah dimasak oleh Arsen. Tadinya dia berpikir bahwa telepon tersebut berasal dari Flanuri. Tetapi ternyata dugaannya salah. Arsen meraih piringnya dan mulai memasukkan potongan roti serta daging ke dalam mulutnya. Matanya melirik ke arah Bianca yang sedang mengunyah makanan dengan tenang. Tiba-tiba, ponsel Arsen berdering kembali. Pria itu lantas menggeser tombol yang berwarna hijau di layar ponselnya. “Halo, selamat malam,” sapa Arsen dengan suara yang lembut dan sopan. “Selamat malam, Dokter. Ini aku Daniel. Maaf karena menggunakan telepon kantor, ponsel aku ketinggalan dirumah.” Terdengar jawaban dari seberang sana. “Owh, tidak masalah. Apa ada hal penting?” tanya Arsen sambil mengge