Akhir kemarahan Bianca

1245 Words

“Kamu lagi ngapain?” tanya Flanuri seraya menatap ke arah Arsen dengan lekat. “Tidak ada. Aku baru selesai mandi,” jawab Arsen dengan tersenyum manis hingga memperlihatkan lesung pipinya dengan sangat jelas. Flanuri berjalan menuju kursi yang ada di ruang tamu. Pandangan matanya memperhatikan laptop Arsen yang masih terbuka. “Terima kasih atas panggilan kerjanya.” Suara Flanuri memecah kesunyian yang tercipta di antara mereka. “Sama-sama, Fla. Senang bisa bertemu kembali,” balas Arsen yang sedang fokus dengan layar laptop yang ada di hadapannya. “Arsen, bisakah kita mengulang kembali semuanya? Aku minta maaf atas semua yang sudah terjadi,” lirihnya dengan bibir yang bergetar. Kepala Flanuri menunduk dengan lesu. Dia tampak memainkan jemari kakinya dengan gugup. Detik selanjutnya, wani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD