Shasa memandang nyalang, kearah wajah lelap anaknya yang terlihat damai. Wajah tampan itu terlihat cerah, dan ada senyum tipis yang tersungging di wajah lelap itu. Hati Shasa perih melihatnya. Senyum anaknya akan segera hilang bahkan hati anaknya mungkin akan hancur, sehancur hatinya apabila anaknya itu tau, kalau papa-nya akan egois dengan menikah lagi dengan wanita lain ah wanita pilihan orang tuanya. Tapi Shasa bukan ibu yang bodoh! Shasa tidak akan memberitahukan hal laknat yang dapat membuat hancur hati anaknya. Shasa sangat hapal bagaimana benci, dan tidak sukanya Rangga tentang segala hal yang berbaur ibu tiri. Dalam otak kecil anaknya telah tertanam bahwa ibu tiri adalah sosok yang kejam, dan jahat. Walau semua tidak begitu. Tapi tidak bagi Rangga yang baru berumur delapan tahun.