24

1122 Words

Pian berdecak kesal di kala sang papa menyuruhnya untuk menjenguk Celia, yang tiba-tiba sakit dan sekarang tengah mendapat perawatan di rumah sakit. Wanita yang satu itu begitu merepotkan, dan bagai benalu dalam hidup, dan rumah tangganya. Andai Celia bukan anak Om Saka, sudah Pian mutilasi itu cewek, dan membuang potongan tubuhnya di laut untuk menghilangkan jejak kejahatannya. Sudah belasan kali papanya menelpon, dan panggilan ke dua puluh dengan ancaman sebuah pesan yang membarengi, membuat Pian dengan malas mengangkat panggilan papanya tadi. Ya, mengabarkan keadaan Celia yang drop, sekaligus meminta Pian seenaknya agar menjenguk, dan mau menjaga wanita itu malam ini untuk menyenangkan hatinya. Pian menolak keras usulan papanya yang menyuruh dirinya untuk menginap di rumah sakit. Ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD