Sudah lebih dari lima menit Aziel berdiri di depan rak yang sama, mengusap dagunya sambil berpikir keras. Sesekali ia menyentuh dan mengusap sample produk yang digantung di samping rak, mengundang tatapan aneh dan jijik seolah Aziel adalah orang m***m.
Seorang petugas yang sedang memasukkan s**u kotak berkali-kali mencuri pandang pada Aziel. Lama-lama ia tidak tahan juga dan akhirnya menghampiri cowok itu yang masih berdiri mematung, tidak peduli dengan tatapan orang di sekitarnya.
“Maaf, Mas. Ada yang bisa saya bantu.”
Aziel menoleh lalu menunjuk bungkus plastik di rak. “Mbak. Bagusan yang ini, atau yang ini?”
Melihat reaksi normal dari Aziel, prasangka buruk langsung ditepis oleh sang petugas.
“Mas butuh yang mana? Kalau teman mas aktif bergerak, saya sarankan yang ini.” Petugas wan
