Luka

1006 Words

Cahaya yang mengintip melalui celah gorden menyilaukan matanya yang terpejam. Andrew menggeliat, berusaha mencari posisi nyaman yang tak terkena sinar mengganggu itu. Ia menepuk-nepuk sebelahnya, mencari wanita yang tadi malam tidur di sampingnya. Kosong. Andrew memaksa membuka mata. “Dee,” panggilnya saat tak menemukan wanita itu. Andrew berjalan keluar kamar. Mungkin wanita itu menantinya di dapur, lalu akan menyambutnya dengan menu nasi goreng seperti yang selalu wanita itu lakukan saat menginap di tempatnya. Seperti malam-malam yang sering mereka lalui, keduanya saling berpelukan dan tertidur, tetapi tadi malam semuanya terasa damai dan menenangkan bagi keduanya. Pelukan mereka saling menghangatkan, seakan keduanya tengah saling menjilati luka yang menganga lebar. “Dee,” panggilnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD